MAKKAH — Jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan bertahap ke Arafah pada 8 Dzulhijjah. Seluruh jamaah yang berada di Madinah telah berada di Makkah.
“Saat ini jamaah kita sudah di Makkah, kita tinggal menunggu kloter terakhir di sejumlah embarkasi yang memberangkatkan jamaah ke Jeddah,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Kantor Daker Makkah, Kamis (24/8).
Pergerakan jamaah ini akan dilakukan secara bertahap dalam tiga waktu, pagi, siang, dan sore. Pemberangkatan akan dimulai dari jamaah yang menempati kamar hotel di lantai bawah, dan seterusnya. Lantai pertama akan ditempatkan pada tenda paling belakang sehingga pemberangkatan terakhir di tempatkan paling depan.
Lukman menjelaskan, jadwal pemberangkatan, yakni pada pukul 08.00-12.00 WAS. Pemberangkatan waktu kedua pukul 14.00-16.00. Sedangkan jadwal pemberangkatan ketiga pukul 16.00-20.00 WAS.
Lukman mengatakan, pergerakan jamaah dari seluruh dunia dilakukan secara serentak. Dia mengimbau jamaah senantiasa dalam regu masing-masing, jangan terpisah dan memisahkan diri. Mulai 31 Agustus, seluruh petugas akan melakukan penyisiran jamaah yang tidak terangkut. “Bagi jamaah patuhi aturan dan agar berdisiplin,” katanya.
Layanan katering dan bus shalawat jelang puncak haji akan dihentikan sementara. Menurut Lukman, layanan bus Shalawat akan mulai dihentikan pada 27 Agustus 2017 karena alasan kepadatan dan armada busnya ditarik Naqabah (organda Saudi) untuk persiapan angkutan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Hal baru lainnya adalah muassasah telah menyediakan batu yang dibungkus dalam kantong untuk dibagikan di Muzdalifah kepada jamaah haji Indonesia. Soal tenda Arafah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali melaporkan akan siap semua jelang puncak.
Sebanyak 1.422 petugas akan tersebar di Armina. Dari jumlah tersebut, 738 petugas di Arafah, 161 petugas di Muzdalifah, dan sisanya sekitar 523 personel di Mina.[]
Sumber:ihram.co.id