RUSIA—Sejumlah sekolah di sekitar Masjid Agung Moskow dilaporkan telah mengundur jadwal hari pertama masuk sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghormati Muslim karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Kabar mengenai digesernya hari pertama sekolah juga diumumkan oleh orang tua murid melalui jejaring sosial, RBTH mengutip Lenta.ru melaporkan pada Jumat (25/8/2017).
“Di beberapa sekolah di Distrik Meshchansky, hari pertama untuk tahun ajaran baru akan diundur dari 1 September menjadi 4 September. Silakan cek ke masing-masing sekolah. Mereka seharusnya segera menginformasikan hal ini,” tulis Stanislav Matsak, seorang pengguna Facebook di grup distrik Meschansky. Ia juga menjelaskan bahwa perubahan tanggal ini berlaku untuk tiga sekolah di wilayah tersebut.
Stasiun radio Govorit Moskva juga melaporkan bahwa pergeseran jadwal masuk sekolah berlaku di sekolah № 2107.
“Jadwal masuk sekolah anak-anak akan digeser menjadi 4 September. Jika ada pertanyaan terkait hal ini, sebaiknya tanyakan langsung ke Departemen Pendidikan yang mengurus penerimaan siswa, bukan kepada kami,” ungkap Aleksandr Kryuchkov, sekretaris kepala sekolah № 2107.
Ia juga menekankan bahwa keputusan terkait perubahan tanggal dimulainya tahun ajaran baru ini berkaitan dengan wewenang Departemen Pendidikan. “Masing-masing sekolah tidak bisa membuat keputusan sepihak soal hal ini,” tambah Kryuchkov.
Kepala Sekolah № 2107 Olesya Lukashuk juga menjelaskan pada kantor berita Moskva sebagaimana dilansir oleh Goritmoskva.ru, bahwa perubahan jadwal masuk tahun ajaran baru tahun ini merupakan inisiatif dari para orang tua murid yang mempertimbangkan keamanan anak-anaknya. Apalagi sekolah tersebut terletak di sebelah Masjid Agung Moskow, tempat umat Islam melaksanakan ibadah kurban.
Pemindahan jadwal hari pertama tahun ajaran baru ini tak hanya terjadi di Moskow. Sebelumnya, topik pemindahan jadwal hari pertama ajaran baru juga ramai di bahas di media sosial oleh para orang tua siswa yang tinggal di wilayah bermayoritas Muslim di Rusia, seperti di Krimea, Bashkortostan, Adygeya, Dagestan, Ingushetia, Chechnya, Tatarstan, dan Kabardino-Balkariya. []