DALAM beribadah, terdapat istilah-istilah yang membedakan antara satu jenis ibadah yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sama halnya seperti benda. Sama-sama benda mati tetapi nama dan fungsi dari setiap benda itu berbeda. Hal ini ada, sebagai pembeda untuk memudahkan manusia dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Hanya saja, terkadang kita masih bingung dengan dua istilah yang berbeda tetapi hampir memiliki jenis yang sama. Salah satunya ialah qiyamul lail dan tahajud. Dari katanya saja sudah berbeda. Tentu di antara keduanya terdapat perbedaan. Apakah itu?
Ada dua istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari. Pertama ialah qiyamul lail. Kedua ialah tahajud.
Para ulama menegaskan, qiyamul lail lebih umum daripada tahajud. Karena qiyamul lail mencakup semua kegiatan ibadah di malam hari. Baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau dzikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga menyita waktu istirahatnya, bisa disebut qiyamul lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.
Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan, “Makna qiyamul lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi ﷺ,” (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa shalat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.
Sudah jelas bukan, apa bedanya qiyamul lail dan tahajud? Ya, kedua istilah tersebut memang seringkali dianggap sama. Padahal, tahajud merupakan bagian dari qiyamul lail. Sebab, tahajud merupakan kegiatan ibadah yang dilakukan di malam hari. Dan segala amal ibadah yang dilakukan di malam hari itu disebut sebagai qiyamul lail. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com