Oleh: M. Hamka Syaifudin
Mahasiswa STIT Hidayatullah, Batam
hamkasyaifuddin29@gmail.com
SESEKALI mari kita berbicara tentang cinta. Agar hidup ini selalu diliputi keindahan dan ketentraman. Sebab di era yang sangat modern ini banyak membuat manusia lupa akan arti kehadiran cinta dalam kehidupannya. coba kita lihat saja buktinya, begitu banyak tawuran antar remaja, sekolah, pembunuhan, serta pertikaikan yang tiada penghujungnya.
Coba sesekali kita membuka media online maupun cetak di pagi hari, beritanya selalu berputar antara pembunuhan dan pertikaian antar suku, ras, agama, maupun antar golongan tertentu.
Mengapa sering terjadi hal seperti itu? Apakah dalam jiwa dan raganya sudah tidak ada lagi merasakan getaran cinta yang dibangun atas nama ukhuwah?
Ataukah mungkin dunia sudah tidak mau lagi menyayangi kita sebagai ummatnya.
Mari kita renungkan bersama!
Mari kita berpikir untuk kedamaian negri kita tercinta ini.
Mengapa kita harus bertindak cepat?
Karena kegaduhan dan pertikaian ini sudah menyebar dari akar -akar yang paling menghujam sampai yang paling puncak.
Dari pejabat pemerintah daerah sampai kepada rakyatnya.
Lalu apa yang akan kita lakukan untuk mencapai ketentraman dan kedamaian itu?
Bisa dibilang, cukup katakan saja ‘Aku mencintaimu karena Allah.’
Ya. Cinta karena Allah.
Hanya atas dasar inilah kita bisa berukhuwah selama -lamanya, bersahabat di dunia maupun akhirat.
Atas dasar nama Allah jugalah insya Allah sang Maha Cinta akan memberikan pertolongan kepada Kita.
Mari bercermin sejenak kepada sosok para sahabat -sahabat Nabi terdahulu, mereka sangat kuat persatuan dan persaudaraannya. Sebab Nabi benar – benar menanamkan pada mereka arti persahabatan yang sesungguhnya,Yakni persaudaraan dan persahabatan yang dibangun atas nama Allah swt. Sehingga sampai saat ini tinta emas masih mengukir nama baik mereka di wajah peradaban Dunia.
Dalam QS Al Qashas ayat 77 Allah SWT berfirman, “Berbuat baiklah kepada Orang lain sebagai mana Allah swt telah berbuat baik kepada mu sekalian.”
Dalam Hadits Rasulullah SAW juga mengingatkan, “Tidak beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai Saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri,” (Hr . Bukhori dan Muslim).
Jika seluruh ummat manusia di dunia ini ingin menjalankan kehidupan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, niscaya kehidupan akan aman, damai dan sentosa. Mengapa? Sesungguhnya rumusan cinta dalam bermuamalah telah dijelaskan oleh Alquran dan Sunnah itu sendiri.
Sehingga jika itu betul Betul di terapkan maka antara satu golongan dan lainnya saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mendoakan keselamat dan saling merindukan bila berpisah dengan merujuk pada Al-qur’an dan Sunnah Insya Allah persahabatan dan persaudaraan akan tercipta kembali seperti cerita Muhajirin dan Ansor.
Renungkanlah Hadist berikut
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya,” (HR. Muslim no. 1893).
Dan kata mutiara yang biasa disebut oleh sebagian orang
“Jika kamu tidak mampu menjadi pensil yang dapat menulis kebahagian orang lain
Jadilah penghapus untuk menghapus kesedihan orang lain”
Ayo mari kita perkuat ukhuwah kita, Marilah saling menjaga dan menghormati satu sama lain, mari kita jaga Negeri kita, mari kita bangun persatuan dan perdamaian,mari kita bangun kerja sama agar cita cita besar itu bisa menjadi nyata.
Aku, kamu, dia, mereka, dan kita, ayo katakan, “Aku Mencintaimu karena Allah.” []
Kirim ide dan gagasan Anda sebagai mahasiswa lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak satu (1) halaman MS Word. Sertakan foto diri.