JAKARTA— Rozaq Asyhari, aktifis kemanusian Indonesia yang merupakan Sekjen PAHAM, mengutuk keras tewasnya 77 Muslim Rohingya akibat operasi militer Myanmar.
“Kami mengutuk keras jatuhnya korban minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Seolah terus ada pengabaian aspek kemanusiaan dan pengabaian perlindungan hak asasi manusia di sana. Kondisi ini semakin menguatkan dugaan masyarakat dunia bahwa di sana sedang terjadi genosida,” ujar pengacara publik dari PAHAM Indonesia tersebut.
Asyhari mendesak agar pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan ini, karena ia melihat hal tersebut adalah bentuk tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak boleh terjadi.
“Problem kemanusiaan yang kembali terjadi terhadap minoritas Rohingya memicu terjadinya eksodus ribuan pengungsi ke negara lain, seperti Bangladesh. Belum lagi manusia perahu yang kerap masuk ke wilayah Indonesia, Malaysia ataupun Thailand. Disinilah diperlukan peran Indonesia dalam mengatasi persoalan kemanusiaan tersebut,” lanjutnya.
Selain itu, lanjut Asyhari, menjaga perdamaian adalah salah satu amanat konstitusi.
“Jadi Presiden RI perlu berperan aktif dalam membantu persoalan kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya.”
“Mengadvokasi etnis Rohingya adalah bagian dari amanah konstitusi sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, dimana salah satu tujuan negara adalah untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tutup doktor lulusan Universitas Indonesia tersebut. []