TURKI—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan telah mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan rezim Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya. Tak hanya itu,Erdogan juga menyayangkan sikap dunia internasional yang seolah acuh terhadap penderitaan Muslim Rohingya.
Recep Tayyip Erdogan, yang berbicara pada saluran berita Nasional TRT Haber menganggap warga dunia “buta dan tuli” terhadap kerusuhan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat.
Erdogan berjanji Turki akan mengangkat isu ini ke organisasi internasional, Anadolu melaporkan pada Selasa (29/8/2017).
“Kekerasan di Myanmar ini akan masuk dalam agenda kami di Majelis Umum PBB pada 19 September mendatang,” ungkap Erdogan.
Serangan mematikan terhadap pos perbatasan di negara bagian Rakhine pecah pada hari Jumat (25/8/2017), mengakibatkan korban sipil massal.
Kemudian, media melaporkan bahwa pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan mengungsikan ribuan penduduk desa Rohingya, menghancurkan rumah dengan mortir dan senapan mesin.
Daerah ini telah mengalami ketegangan antara populasi Budhis dan Muslim sejak kekerasan pecah terjadi pada tahun 2012.
Laporan PBB tahun lalu mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM terhadap Rohingya oleh pasukan keamanan, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Perwakilan Muslim Rohingya mengatakan sekitar 400 Muslim telah meninggal dalam tindakan keamanan pada Oktober 2016. []