Oleh: Muhammad Syaid Agustiar
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta
agustiar1988@yahoo.com
RUMPUT tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Begitulah peribahasa yang menggambarkan apa yang dimiliki orang lain lebih beruntung dari apa yang kita miliki. Terkadang kita merasa dengki dengan hal itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dengki adalah menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.
Melihat kesuksesan orang lain, kita iri, melihat prestasi orang lain, kita iri, melihat teman kantor berbeda kontrak gaji dengan kita, kita iri, melihat kendaraan tetangga lebih bagus, kita iri. Mau sampai kapan kita iri (dengki) terus? Apa manfaat yang kita dapat dari iri (dengki)? Rasullah pernah bersabda “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
Segala amal kebaikan yang kita lakukan di dunia akan terkikis perlahan-lahan dan menjadi sia-sia dikarenakan perbuatan iri. Seseorang yang merasa iri selamanya akan terus membenci dan tidak senang terhadap orang lain sehingga timbul rasa permusuhan. Pepatah Arab mengatakan segala permusuhan bisa direlai kecuali permusuhan sebab iri (dengki).
Sikap bermusuhan bukanlah cermin umat muslim. Sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara bagi muslim lainnya. Ibaratnya seperti satu tubuh yang bila salah satu organnya menderita, semua organ yang lain akan merasakan kesakitan dan panasnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Sebagaimana Rasullah bersabda “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya; tidak boleh menzaliminya, menghinakannya, mendustakannya dan merendahkannya.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap iri hati. Jangan sampai kita menyepelekannya. Lalu, mengapa seseorang itu bisa iri hati?. Karena di dalam dirinya terdapat penyakit hati. Allah SWT berfirman “Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan.” (QS. Al-Baqarah : 10).
Untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit iri hati di dalam diri manusia diperlukan obatnya. Adapun obat iri hati adalah sebagai berikut:
1. Shalat
Shalat merupakan rukun Islam kedua. Shalat bisa mencegah dari perbuatan keji. Seperti dijelaskan dalam Firman Allah SWT “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Qs. Al-Ankabut : 45).
Bilamana seseorang sudah shalat tapi tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar maka shalatnya akan murka kepada Allah SWT. Al Hassan menuturkan “Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambah pada kemurkaan Allah SWT dan jauh dari Allah SWT.” (dalam Saefudin, 2010 : 115).
2. Membaca Al Quran
Luangkanlah waktu untuk membaca Al Quran setiap hari karena Al Quran merupakan rahmat bagi alam semesta dan petunjuk bagi orang yang beriman. Allah SWT berfirman “Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Quran itu) hanya akan menambah kerugian.” (Qs. Al-Isra : 82).
3. Istighfar
Menurut Wikipedia, istighfar adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Beristighfar bisa menghilangkan dosa dan noda penyakit hati. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka’. (QS. Al-Muthaffifin : 4).” (HR. Tirmidzi).
Rasullah saja yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Melakukan istighfar sebanyak lebih dari tujuh puluh kali. “Demi Allah, sesungguhnya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” (HR. Bukhari).
4. Syukur
Syukur adalah menerima secara ikhlas dan sabar atas pemberian nikmat Allah SWT. Manusia haruslah bersyukur terhadap nikmat Allah SWT. Jikalau, manusia tidak pernah mensyukuri nikmat-Nya niscaya manusia akan berprasangka buruk dan tidak pernah puas. Contohnya adalah nikmat harta benda (rezeki). Terkadang manusia merasa tidak puas dan iri karena rezeki yang didapatkan oleh masing-masing orang berbeda-beda.
Rasullah berkata, “Andai kata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak satu lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat memuaskan nafsunya melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat kepada-Nya.”(HR. Muslim). Karena itu, bersyukurlah atas nikmat-Nya. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).
Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan keempat obat iri hati di atas dengan istiqomah (konsisten). Insya Allah. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.