Oleh : Yeni Endah
yeniendah54@gmail.com
SEBAGAI hamba Allah kita tidak bisa memilih untuk ditakdirkan seperti apa didunia ini. Karena semua sudah menjadi ketetapan-Nya yang sudah tertulis dalam lembaran Lauhul Mahfudz.
Namun ada diantara mereka yang dilahirkan dalam ketidaksempurnaan secara fisik atau biasa disebut difabel. Tak dipungkiri pula keberadaan mereka dipandang sebelah mata ditengah masyarakat. Yang memiliki fisik sempurna merasa lebih “Wah” daripada mereka.
Lalu apa yang bisa kaubanggakan dari dirimu didunia ini?
Parasmu yang cantik/tampan? Akan tergerus oleh usia dengan tumbuhnya keriput di wajahmu.
Harta yang kaumiliki? Bisa hilang dan sirna seketika, terbakar oleh api, hanyut. Bila Dia menghendaki.
Gelar sarjanamu? Hanyalah sebuah kertas formal. Untuk apa mempunyai pendidikan yang tinggi namun tidak bisa “memanusiakan” manusia. Jika ilmu yang kau miliki tidak bisa kau pergunakan sebagaimana mestinya.
Bukankah keberadaan kaum difabel sudah ada sebelum Islam terlahir. Bahkan Allah pernah menegur Nabi Muhammad SAW ketika bersifat acuh dengan difabel netra, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum, seperti yang disebutkan dalam QS Abasa 80.
Sesungguhnya Allah tidaklah melihat jasad atau rupa kalian, tetapi kebih melihat pada hati serta perbuatan kalian.
Jadi tidak ada yang perlu kaubanggakan di dunia ini dari dirimu. Semua yang kaumiliki hanyalah titipan dari-Nya. []