SEKELOMPOK orang mengadakan demonstrasi Sabtu (2/9/2017) di ibukota Jerman, Berlin, untuk memprotes kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Demikian dikutip dari World Bulletin.
Para demonstran membawa spanduk bertuliskan “Hentikan genosida di Myanmar” dan “Kita semua adalah manusia” dalam bahasa Inggris dan Jerman, di depan Kedutaan Besar Myanmar di Berlin.
Selama demonstrasi yang diselenggarakan oleh sebuah LSM Turki, didukung oleh Komunitas Turki Berlin dan beberapa LSM lain di Berlin, siaran pers juga dibacakan. Siaran pers itu juga menyatakan bahwa Muslim Rohingya di Myanmar hidup di bawah tekanan pemerintah dan dalam kondisi tidak manusiawi.
Para demonstran meminta bantuan untuk orang-orang Muslim yang menderita di sana.
Kekerasan meletus di Rakhine pada 25 Agustus 2017 silam ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Hal ini memicu para Muslim Rohingya untuk berimigrasi ke Bangladesh, yang notabene merupakan negara tetangga Myanmar. Namun, Bangladesh sendiri menutup perbatasannya untuk para pengungsi.
Laporan media mengatakan pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak sebanding, menggusur ribuan warga desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan bom dan senapan mesin.
Daerah ini telah mengalami ketegangan antara populasi penganut Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.
PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan, termasuk bayi dan anak kecil yang dipukul dan dibantai brutal. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang tewas dalam operasi tersebut. []
Redaktur: Muhammad Ramdan