MYANMAR-–Myanmar telah meletakkan ranjau darat di perbatasan Bangladesh selama tiga hari. Pasalnya, ranjau itu ditanam untuk mencegah kembalinya Muslim Rohingya ke Myanmar. Akan tetapi Myanmar menyangkalnya.
“Mereka meletakkan ranjau darat di wilayah mereka sepanjang pagar kawat berduri di antara perbatasan,“ kata salah satu sumber kepada Reuters.
Kedua sumber mengatakan, Bangladesh mengetahui tentang ranjau darat tersebut melalui bukti dan informan fotografi.
“Pasukan kami juga melihat tiga sampai empat orang kelompok sedang memasukkan sesuatu ke dalam tanah di dekat pagar kawat berduri,“ ucap salah satu sumber.
Dan setelah dikonfirmasi oleh seorang informan, sesuatu tersebut adalah ranjau darat. Sumber tidak menjelaskan apakah kelompok tersebut berseragam atau tidak, namun mereka yakin, itu bukan Muslim Rohingya.
Dilansir Al-Jazaeera.com (6/9/2017), menurut sumber-sumber tertentu yang tidak ingin disebutkan identitasnya, mengatakan kepada Reuters, bahwa Bangladesh pada hari Rabu akan secara resmi mengajukan sebuah demonstrasi menentang peletakan ranjau darat yang begitu dekat dengan perbatasannya.
Sejak konflik terakhir yang terjadi di negara bagian Rakhine, setidaknya ada 400 orang yang terbunuh dan hampir 125.000 Muslim Rohingya lainnya menyelamatkan diri ke negara tetangga, Bangladesh. Dan hal tersebut mengakibatkan krisis kemanusiaan yang besar. [Eka]