Oleh: M Hamka Syaifudin
Mahasiswa STIT Hidayatullah Batam
Ada hal yang Kita sudah ketahui bersama yakni “bila ada mulut yang selalu berteriak sekeras- kerasnya di dunia tetapi hatinya mengingkarinya, maka itu tidak akan di dengar oleh siapapun. Namun ada juga yang mulutnya diam membisu tak berdaya namun hatinya yang selalu berteriak maka ia telah dapat mengguncang kan Arsy -Nya.”
Sebuah rahasia tersembunyi dibalik doa itu adalah kekuatan dan kemenangan. Sebaik-baik kemenangan adalah yang senantiasa dibekali dengan do’a. Seburuk-buruknya kemenangan adalah sesuatu yang diraihnya hanya atas dasar mementingkan diri sendiri dan merasa paling hebat dalam mengurus kehidupannya.
Manusia hidup sangat butuh dengan doa. Bahkan dalam kehidupannya sering diucapkan sekitar 17 kali sehari semalam. Setiap gerakan dan perbuatan pasti di sisipi doa -doa tertentu.
Lalu timbullah sebuah pertanyaan mengapa harus berdoa? Apa yang harus di minta pada Sang Rabb Penguasa semesta alam ini?
Yang paling utama dan harus diminta bersama adalah persaudaraan dan ukhuwah islamiyah. Ini merupakan sebuah berlian yang sangat mahal. Ia terletak dalam lautan yang dalam, dan tidak semua orang mampu mendapatkannya.
Di negeri kita Indonesia tercinta ini masih terasa gersang budaya saling mendoakan. Kita kelihatannya lebih mengedepankan ego sendiri- sendiri dari pada kepentingan bersama. Makanya kadang -kadang kita sesama muslim saja susah berdamai ketika ada pertikaian dan perbedaan pendapat.
Coba kita buka kembali lembaran emas sejarah ummat islam dunia yang saling mendoakan, diantaranya telah dijelaskan oleh Allah swt dengan firman Nya.
“Dan orang -orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansor), mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara -saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu dari kami, janganlah engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, engkau maha penyantun, maha penyayang.” (QS Al Hasr: 10)
Inilah yang dinamakan lautan do’a yang tercipta dari hati paling dalam dan ikhlas. Buih -buihnya selalu menjadi kerinduan diantara mereka. Gemuruh ombak tercipta menjadi rasa pengertian dalam menjalin ukhuwah islamiyah.
sehingga ukhuwah islamiyah betul -betul tercipta . Itulah kekuatan maha dahsyat  yang disebut do’a.
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Ku kabulkan.” (QS Al Baqarah:186)
Dan satu kunci utama yang pernah di buktikan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah selalu meraih kemenangan di setiap peperangan.
Kalau untuk kita di Indonesia ini adalah saling mendo’akan untuk terciptanya kembali Ukhuwah islamiyah, dan untuk membangun Indonesia yang Baldatun, Toyyibatun, wa Rabbun Ghafuur.
Karena kita tidak akan bisa bergerak sendiri mewujudkan cita-cita mulia itu, maka sangat diperlukan yang namanya ukhuwah islamiyah yang sevisi dalam membangun, sekeyakinan dalam membimbing, dan sepemahanan dalam berjuang. Dengan demikian kunci dari lautan do’a dapat kita selami dan kemenangan akan selalu di tangan kita. Allahuakbar. Â Wallahua’lam. []