Ya rasulullah kami rindu kepadamu.
Rindu ingin bertemu denganmu.
Rindu ingin rasanya kami bercerita banyak kepadamu mengenai kondisi umat hari ini.
Ya Rasulullah rasanya air mata kami belum kering tapi peristiwa demi peristiwa yang meninpa umatmu tidak pernah berhenti.
Ya Rasulullah hari ini umatmu tidak mendapatkan keadilan di muka bumi ini.
Hari ini umatmu berada dalam masa yang begitu pahit. Masa yang begitu mengerikan dimana kezaliman menimpa umatmu.
Ya Rasulullah hari ini, saudara-saudari kami di Rohingya sedang mengalami ujian yang begitu berat, mereka dibantai serta disiksa tanpa ampun. Rumah-rumah mereka di bakar bahkan tubuh mereka pun dibakar.
Kami tahu ini bukan sebatas ujian untuk mereka tapi juga untuk kami selaku umat Muslim, sampai mana kepedulian kami untuk mereka.
Ya Rasulullah hari ini ternyata kami tak bisa berbuat banyak untuk mereka, kami hanya bisa berdonasi, berdo’a, serta menangis melihat betapa menderitanya mereka. Tapi kami tahu ini tak membuat penderitaan mereka berakhir, tapi itulah yang bisa kami lakukan.
Ya Rasulullah siapa yang bisa menghentikan pembantaian ini? Ini sudah berlangsung begitu lama, penderitaan mereka semakin bertambah, banyak jiwa yang tak berdosa terbunuh dalam peristiwa ini.
Ya Rasulullah Organisasi terbesar dunia pun tidak bisa menghentikan peristiwa pembantaian ini.
Kami sebenarnya marah dan mengutuk kekejaman orang-orang yang telah membantai saudara-saudari kami. Tapi itu tak membuat penderitaan mereka berakhir.
Ya Rasulullah bukankah bumi ini milik Allah, tapi ternyata hari ini tidak demikian. Manusia begitu sombongnya membagi wilayah kekuasaan. Bahkan saudara kami dianggap imigran gelap yang berkemungkinan sewaktu-waktu akan mendapatkan pengusiran kembali.
Ya Rasulullah akankah kami dihukum oleh Allah, sekali pun bukan kami yang membantai mereka.
Ya Rasulullah bila kelak di Yaumul Mahsyar kami datang kepadamu dan mengaku sebagai umatmu maka terima kami Ya Rasulullah jangan kau campakkan kami, Ya Rasulullah kami minta maaf mungkin kezaliman ini terjadi karena lemahnya iman kami, kami banyak mengabaikan sunnah mu serta melupakan pesan-pesan mu.
Ya Rasulullah inilah do’a kami kepada Allah yang tidak ada apa-apanya. Karena ini yang bisa kami lakukan.
Ya Allah ampuni kami dan ampuni mereka, Ya Allah ringankan beban mereka, ringankan penderitaan mereka dan tolong hentikan kekejaman ini dengan kuasa-Mu, Ya Allah rubah air mata mereka menjadi senyuman manis yang membuat dunia bergetar ketika melihatnya. Ya Allah di dunia ini mereka dikatakan imigran gelap, tak ada tempat untuk mereka di dunia ini maka ganti Ya Allah semua itu dengan surga-Mu.
Ya Allah jangan hukum kami atas berdiam dirinya kami atas peristiwa pembantaian ini. Jangan Engkau siksa kami atas kelalaian kami terhadap saudara-saudari kami. Maafkan kami yang sibuk dengan urusan kami sendiri. Kami ingin bertemu dengan mereka di surga-Mu, lantas meminta maaf kepada mereka karena berdiam dirinya kami selama ini. Kami ingin menjabat tangan mereka dan melihat senyum mereka, yang tidak kami temukan senyum itu selama di dunia. Selama ini kami hanya melihat air mata mereka. Ya Allah inilah do’a kami untuk mereka, Maka kabulkanlah Ya Allah. Aamiin Aamiin.
Ya Rasulullah kami rindu, sangat rindu.
Rindu kedamaian sebagaimana sirah-sirah jelaskan bahwa ketika masa adanya dirimu dunia damai, adil serta penuh dengan kemuliaan. Inilah seuntai keluhan kami sebagai umat yang hina serta umat yang yang masih cinta akan dunia. []