Cina melalui Jubir Kemenlu Gen Shuang menyatakan dukungannya kepada pemerintah Myanmar untuk menjaga stabilitas, menyusul tekanan dan gangguan dari apa yang disebut mereka sebagai ekstrimis di negara bagian Rakhine.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan, masyarakat internasional harus mendukung upaya Myanmar dalam menjaga stabilitas pembangunan nasionalnya dari upaya gangguan ekstrimis di Rakhine.
“Kami pikir masyarakat internasional harus mendukung upaya Myanmar dalam menjaga stabilitas pembangunan nasionalnya,” kata Geng Shuang, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina seperti dilansir Times of India, Selasa, (12/9/2017).
Myanmar saat ini menghadapi kecaman internasional menyusul kekerasan terbaru di Rakhine. Sebanyak 1.000 orang disebut terbunuh dan sekitar 300.000 pengungsi menyelamatkan diri ke negara tetangga Bangladesh. Namun mirisnya pemerintah Myanmar menyebut kekerasan tersebut merupakan upaya mereka dalam membasmi terorisme.
Pernyataan Shuang itu dilontarkan saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersiap untuk mengadakan pertemuan membahas situasi di Rakhine pada Rabu, (13/9/2017).
Sebelumnya, menurut laporan pejabat tinggi hak asasi manusia PBB Zeid Ra’ad al-Hussein menggatakan, Myanmar melakukan operasi militer kejam terhadap Rohingya dan mencapnya sebagai pembersihan etnis.
Namun diplomat PBB mengatakan bahwa Cina, salah satu mitra dagang utama Myanmar, menolak keterlibatan PBB dalam menangani krisis tersebut.
Pemerintah negara berpenduduk mayoritas Buddha tersebut mengatakan bahwa tidak ada penindasan, melainkan upaya pasukan keamanannya untuk memerangi terorisme.
Pemerintah Myanmar sendiri menganggap Rohingya sebagai migran ilegal dari negara tetangga Bangladesh, dan menyangkal status kewarganegaraannya, meskipun banyak keluarga Rohingya telah tinggal di sana selama beberapa generasi bahkan sebelum negara itu merdeka. []