BUDAPEST–Menteri senior Turki mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan Turki untuk krisis Rohingya.
Wakil Perdana Menteri Recep Akdag mengatakan kepada Anadolu Agency di ibu kota Hungaria, Budapest, bahwa ia telah meminta dukungan dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom untuk memfasilitasi rencana Turki membangun kamp-kamp penampungan untuk pengungsi Rohingya di Myanmar maupun Bangladesh.
“Adhanom mengatakan bahwa ia akan memberikan dukungannya. Kami akan melaksanakan tugas kami,” kata Akdag.
Badan bantuan Turki meluncurkan sebuah kampanye bantuan nasional untuk Muslim Rohingya yang mengungsi dari negara bagian Rakhine, Myanmar.
Akdag mengatakan bahwa sejumlah institusi – termasuk Bulan Sabit Merah Turki, Direktorat Urusan Agama, dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) – terlibat dalam kampanye tersebut.
“Turki bertekad untuk membangun kamp-kamp penampungan sementara yang menampung khususnya anak-anak, wanita, lanjut usia, dan keluarga,” ujarnya.
Turki telah berada di garis terdepan dalam penyaluran bantuan untuk pengungsi Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan membawa isu ini untuk dibahas di PBB.
Menurut PBB, sejak 25 Agustus, lebih dari 370.000 Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh.
Mereka mengungsi akibat adanya operasi militer yang dilaksanakan oleh pasukan keamanan dan umat Buddha yang membunuh, menjarah, dan membakar desa-desa Rohingya. Menurut pemerintah Bangladesh, sekitar 3.000 Rohingya tewas dalam operasi militer tersebut.
PBB menyebut kaum Rohingya sebagai kaum yang paling teraniaya di dunia, yang telah menderita akibat sejumlah serangan sejak kekerasan komunal terjadi pada 2012 yang menewaskan puluhan jiwa.[]
Sumber:AnadoluAgency