MYANMAR—Pembangunan rumah sakit bantuan masyarakat Indonesia di negara bagian Rakhine, Myanmar dilaporkan terus dilanjutkan. Pembangunan terus dilanjutkan meski di wilayah itu terjadi kekerasan yang menyebabkan pengungsian besar-besaran Muslim Rohingya.
Mengutip laporan BBC, rumah sakit itu dibangun atas inisiatif organisasi Medical Emergency Rescue Commitee (Mer-C) Indonesia, sejak lima tahun lalu, dan mendapat sokongan dana dari masyarakat, tak terkecuali dari umat Buddha Indonesia.
Lokasi pembangunan rumah sakit itu, menurut Mer-C, relatif jauh yaitu sekitar 100km dari wilayah konflik yang pecah pada pekan ketiga Agustus lalu, sehingga tidak menganggu proses pembangunannya.
“Di tempat itu tidak ada konflik, tapi sudah ada heterogenitas antara dua penduduk itu, etnis Rohingya banyak di sana, dan umat Buddha juga banyak di sana,” kata Kepala divisi konstruksi Mer-C, Idrus Muhammad Alatas, Kamis (14/9/2017) di Jakarta.
Sampai saat ini, umat Buddha di Indonesia telah menyumbangkan uang sebesar 1 juta USD (sekitar Rp10 miliar) untuk membiayai pembangunan rumah sakit di Myanmar tersebut, ungkap Pelaksana harian Ketua umum Palang Merah Indonesia, PMI, Ginandjar Kartasasmita.
“Dari 1,9 juta USD dana yang dibutuhkan (untuk membangun rumah sakit), ada sumbangan 1 juta USD dari masyarakat Buddha Indonesia, Walubi, yang telah PMI terima,” kata Ginandjar.
Menurutnya, bantuan uang dari umat Buddha di Indonesia ini merupakan contoh baik dalam kerukunan antar umat beragama di Indonesia. []