IRAN telah mengambil langkah-langkah taktis guna ‘menguasai’ Timur Tengah. Menurut laporan Alarabiya pada Jumat (16/9/2017), Iran telah merekrut ribuan kaum Syiah dari Afghanistan dan Pakistan untuk berperang dengan membantu rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Menurut pejabat dan analis kontra terorisme, ribuan pasukan tersebut mau menjadi pasukan Iran setelah dipikat oleh janji-janji perumahan, gaji bulanan sampai bonus 600 dolar dan kemungkinan bisa bekerja di Iran saat mereka kembali, kata pejabat dan analis terorisme.
Menurut laporan, para pejuang ‘rekrutan’ ini telah mendapat pujian dari pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei, bahkan mereka memiliki brigade sendiri.
Namun para pejabat di kedua negara khawatir tentang kekacauan yang mungkin mereka timbulkan saat mereka kembali ke negara-negara yang sudah bergumul dengan masalah militan besar.
Ribuan milisi Syiah yang dilatih oleh Iran saat ini tengah bertempur bersama pasukan rezim Syiah Irak. Sebagian dari pasukan tersebut sudah pernah bertempur di Suriah untuk mendukung Assad dan telah berjanji akan kembali jika diperlukan.
Di Irak, mereka bertempur untuk merebut Tal Afar, kota yang terletak di antara Mosul dan perbatasan barat Irak dengan Suriah. Dan pada Agustus lalu, pasukan Irak berhasil merebut kota ini. Buntutnya, Iran yang merupakan sekutu rezim Irak memperoleh akses militer yang tak terbendung hingga Laut Mediterania.
Mengutip CNN, penyebaran pengaruh Syiah dengan ditandai banyaknya tentara Iran sudah diwanti-wanti oleh kekuatan sejumlah negara Timur Tengah yang penduduknya mayoritas Sunni, terutama Arab Saudi selama bertahun-tahun.
“Kita semua tahu bangsa Iran sangat sabar. Mereka tidak mengharapkan imbalan cepat. Jadi mereka bersabar dan menuai hasilnya,” kata Hilal Khashan, professor ilmu politik di American University Beirut.
“Tidak dapat diragukan lagi ‘bulan Sabit Syiah’ ini akan tercipta di Timur Tengah. Bangsa Iran akan mewujudkan pengaruhnya dari Irak ke Libanon yang mempunyai ikatan historis kuat dengan komunitas Syiah dan mendukung Hizbullah. Gerakan politik dan militer terkuat itu juga bertempur di Suriah bersama Assad.
Mewujudkan ‘Sabit Syiah’ akan membuat Iran mempunyai pengaruh politik kuat di kawasan untuk menghadapi Arab Saudi dan menjamin perlindungan kaum Syiah di kawasan Timur Tengah
Kepentingan politik, militer dan perdagangan Arab Saudi dan kekuatan Sunni lain akan terkena imbas peningkatan kekuatan Iran. Namun, kemampuan Teheran untuk mempertahankan pengaruh itu masih belum dapat dipastikan. []