JENEWA–PBB mengungkapkan jumlah pengungsi Rohingya yang masuk menuju Bangladesh terus bertambah menjadi sebanyak 400 ribu orang, termasuk 36 ribu bayi yang selamat dari upaya genosida di Myanmar.
Juru bicara UNICEF Marixie Mercado mengatakan, 36 ribu bayi-bayi Rohingya dengan usia dibawah satu tahun, serta 92 ribu balita, mengungsi ke Bangladesh.
Sejak 25 Agustus lalu, PBB mencatat sebanyak 400 ribu Rohingya telah melarikan diri dari Rakhine, Myanmar, menuju ke Bangladesh.
Andrej Mahecic mengatakan bahwa konflik berdarah di Myanmar, telah memicu munculnya krisis pengungsi terbesar tahun ini.
Para pengungsi Rohingya menghadapi operasi militer di Myanmar, dimana menurut ERC -Dewan Eropa Rohingya sebanyak 2 ribu hingga 3 ribu Rohingya tewas- termasuk perempuan dan anak-anak. Pembakaran, penghancuran serta penjarahan terjadi pada rumah milik Muslim Rohingya.
Joel Millman, dari Organisasi Migrasi Internasional di Jenewa mengatakan, “tidak ada indikasi pengurangan jumlah pengungsi, selama kami berada di distrik Cox’s Bazar, kami masih melihat asap mengepul yang berasal dari desa di Rakhine, Myanmar.”
“Pemerintah Bangladesh dan lainnya – termasuk Turki, Indonesia dan Malaysia – serta lembaga kemanusiaan berupaya keras membawa bantuan makanan, perlindungan, air, obat-obatan dan layanan lain yang dibutuhkan,” pungkasnya seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (17/09/2017)..[]