BRIAN seorang pria Filipina mengungkapkan pengalamannya, di mana ia bertemu dengan seorang bocah yang sedang asyik belajar di bawah penerangan lampu jalan. Kejadian tersebut dialaminya saat ia sedang menuju Romadiyas di Calinan, kota Davao, ia sangat terkesan saat melihat bocah kecil tersebut belajar dengan tekun di bawah lampu jalan.
Menurut penuturan pria tersebut, bocah itu terpaksa belajar di pinggir jalan karena rumahnya tidak dialiri listrik. Keluarganya begitu miskin, hingga tak sanggup mengakses layanan listrik di rumah mereka. Belajar di pinggir jalan menjadi satu-satunya pilihan untuk bocah malang itu, sebab di rumah ia tak dapat melakukannya dengan nyaman karena tak ada penerangan yang memadai.
Tidak ada keluhan atas kekurangan dan ketidaknyamanan yang dihadapinya sepanjang malam ketika belajar, bocah yang kini duduk di bangku kelas 2 tersebut tetap bersemangat untuk belajar, meskipun belajar di pinggir jalan. Ia menginginkan sebuah perubahan dan juga kehidupan yang jauh lebih baik untuknya dan juga keluarganya di masa yang akan datang, sehingga ia belajar dengan sangat keras sejak sekarang. Sungguh, ini adalah mental pejuang yang sebenarnya, yang seringkali tidak dimiliki lagi oleh banyak orang saat ini.
Hal ini tentu menjadi sebuah motivasi yang sangat baik bagi kita, di mana kita justru selalu bersikap sebaliknya. Kita seringkali mengeluhkan setiap hal yang tidak kita sukai, meskipun hal itu sebenarnya demi kebaikan kita juga. Kita tidak pernah mensyukuri apa yang telah kita miliki, bahkan meski hal tersebut lebih dari cukup untuk diri kita sendiri.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” ( Q.S. Ibrahim:7).
Sumber: sipolos