NEW YORK-Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson dan rekannya dari Rusia, Sergey Lavrov, membahas krisis Suriah di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada hari Ahad (17/9/2017).
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Tillerson dan Lavrov menyetujui agar operasi militer yang tidak berkepentingan di Suriah dihentikan.
Tahun 2011, konflik di Suriah mulai mencuat kepermukaan, dimana rezim Assad secara brutal membunuhi warga sipil dan menyerang pasukan oposisi dengan pesawat tempurnya, membokade wilayah-wilayah di Suriah, bahkan Aleppo hampir mengalami kelumpuhan total.
Seperti dilansir worldbulletin, Menurut PBB, dalam serangan tersebut, 250.000 orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Awal pekan ini, pejabat diplomatik Turki dan Rusia mengatakan bahwa para pihak dalam perundingan damai Suriah di Kazakhstan telah sepakat mengenai batas-batas zona de-eskalasi akhir yaitu di provinsi Idlib utara.