SETIAP manusia pada umumnya menginginkan sebuah kebahagiaan dan kesuksesan. Mereka akan rela melakukan segala hal yang memang menjadi jalan untuk menuju ke arah sana. Tantangan atau pun rintangan semua dilewati. Semua itu hanya untuk meraih apa yang diinginkan.
Namun, jika kita melihat keadaan sekarang ini, banyak memang yang menginginkan sebuah kebahagiaan dan kesuksesan, tapi apa yang mereka usahakan itu berbeda. Keinginan mereka cenderung berlawanan dengan sikap.
Mereka menginginkan kebahagiaan dan kesuksesan itu, hanya saja, mereka tak menempuh jalan itu. Bahkan, mereka malah mengambil jalan yang jelas-jelas bertentangan dengan arah yang akan ditujunya. Sehingga, jalan kecelakaanlah yang mereka tempuh.
Ibarat sebuah kapal yang seharusnya berlayar di laut, tapi ini malah berlayar di darat. Itulah mereka, orang-orang yang menginginkan suatu kebahagiaan dan kesuksesan tetapi mengambil jalan yang bertentangan.
Coba kita periksa dan introspeksi diri kita kembali. Pikirkan kesuksesan apa yang ingin kita raih di dunia ini? Pikirkan pula tujuan akhir kita di akhirat kelak? Lalu, samakan dengan pekerjaan dan kebiasaan kita sehari-hari. Apakah hal itu sejalan?
Jika hal itu masih belum sejalan, mari ubah sedikit demi sedikit untuk kembali ke jalan yang benar. Yakni, jalan yang sesuai dengan tujuan atau target hidup kita di dunia dan tujuan kekal di akhirat. Tak ada yang sulit, jika kita mau mencobanya. Perahu yang berlayar di darat pun, bisa kembali ke laut, jika terus dicoba. []
Sumber: Sang Bidadari/Karya: Sendi Rizaldi Supriadi Putra/Penerbit: Hakim