PALESTINA—Asosiasi Ulama Palestina dilaporkan telah berduka cita atas wafatnya Mohammed Mahdi Akif, mantan pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin Mesir. Akif wafat di salah satu rumah sakit di Kairo pada Jumat (22/9/2017) pada usia 89 tahun.
“Akif adalah seorang tokoh besar dan simbol keteguhan atas dukungannya bagi Yerusalem, al-Aqsha, Palestina dan perlawanan terhadap penjajahan bagi generasi selanjutnya,” ungkap perwakilan Asosiasi Ulama Palestina, PIC melaporkan pada Sabtu (23/9/2017).
Sementara itu, faksi-faksi perlawanan Palestina memuji peran Akif dalam menghadapi proyek-proyek yang bertujuan menghancurkan kesatuan dan kekuatan negara-negara Arab dan Muslim.
Faksi-faksi tersebut menggambarkan Akif sebagai salah satu simbol dan tokoh kunci bangsa yang menghabiskan hidupnya untuk membela Palestina dan perjuangan menghadapi tirani dan penindasan.
“Sepuluh bulan sebelum kematiannya, Akif dipindahkan dari penjara ke rumah sakit di Kairo setelah kondisi kesehatannya kian memburuk,” kata pengacara Akef, Abdel Moneim Abdel Maqsud.
Akif, yang lahir pada tahun 1928 telah memimpin organisasi yang kini dicap sebagai ‘teroris’ oleh Barat dari 2004-2010. Dia telah dipenjara pada tahun 2013 setelah militer menggulingkan Mohamed Morsi dan memenjarakan para pendukung serta anggota-anggota Ikhwan lainnya. []