KETIKA kita bersin, Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan untuk mengucap hamdallah. Mengapa demikian? Mungkin, pemikiran seperti inilah yang melintas dalam benak Anda. Namun, pernahkah terpikir pula bahwa bersin merupakan nikmat Allah yang amat luar biasa?
Jika kita masih bisa untuk bersin, maka itu artinya pertahanan tubuh kita masih berjalan normal. Mengapa bisa seperti itu? Bersin merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mencegah benda asing masuk ke dalam tubuh. Bersin itu dikaitkan sebagai proses keluarnya udara dengan cepat dan keras melewati hidung dan mulut.
Dalam Islam, bersin memiliki kedudukan tersendiri. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Apabila seorang di antara kalian bersin maka ucapkanlah Alhamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan yarhamukallah, dan bila dijawab demikian maka balaslah dengan ucapan yahdikumullah wa yuslihubaalakum,” (HR. Bukhari).
Kembali kepada kebingungan Anda, mengapa harus mengucap hamdallah? Poin yang pertama sudah jelas, karena kita bersyukur kepada Allah SWT masih memberikan kita pertahanan tubuh yang normal. Bersin dapat membersihkan hidung dan saluran napas kita dan bakteri, kuman dan zat asing lainnnya.
Poin kedua, berdasarkan hasil penelitian, pada saat kita bersin jantung kita berhenti sekitar nol koma sekian detik. Pernahkah kita membayangkan jantung kita berhenti berdenyut untuk selamanya? Nah, pada kondisi bersin ini kita diingatkan Allah atas salah satu nikmat-Nya berupa fungsi jantung yang baik.
Jantung merupakan organ tubuh yang bekerja secara tidak sadar. Pernahkah kita menghitung berapa kali denyutan jantung memompa darah dalam setiap hari? Kita jarang mengingat dan bersyukur pada Allah bahwasanya kita memiliki jantung sebagai organ yang sangat vital dalam tubuh ini.
Jadi, mengucap hamdallah saat bersin adalah bagian dari rasa syukur kita kepada Allah karena Allah masih mengkaruniakan kita kesehatan atas sistem pertahanan tubuh dan fungsi jantung yang normal.
Maka dari itu, jangan lupa ya, setiap kali kita bersin ucapkan hamdallah! []
Referensi: Tau Gak Sih Islam Itu Sehat?/Karya: Dr. Faza Khilwan Amna, MMR dan Dr. Hendri Okarisman/Penerbit: Aqwamedika