Oleh: Nur Husnina Sorayya
Mahasiswi Universitas IBN Khaldun Bogor
Mencintai orang lain adalah anugerah dari Allah, seperti mencintai orang tua, sahabat, dan saudara. Namun bagaimana jika cinta itu hadir untuk lawan jenis? Nah disitulah permasalahannya.
Jatuh cinta di sinilah yang menjadi masalah. Padahal cinta seharusnya bukan masalah, dan tidak juga salah.
Bicara cinta berarti bicara tentang anugerah. Lalu apa yang menjadi masalah? Jawabannya jika cinta itu membuat kamu galau yang berkelanjutan. Cinta itu membuat kamu lupa ibadah, dan menjadikan kamu malas dalam belajar. Sehingga membuat akhwati Fillah menjadi tidak produktif dan minim karya.
Waktu-waktu di masa muda yang tidak pernah terulang kembali itu, dihabiskan untuk memikirkan hal yang sia-sia. Padahal, itu adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali.
Lalu bagaimana lagi, ini masalah hati?
Saya pernah dengar kalimat seperti ini, “jika cinta sudah melekat t*hi kucing rasa coklat”. Mungkin itulah yang sedang kita rasa pada saat virus merah jambu merasuki ujung kaki hingga ujung kepala kita. Semua terasa indah, semua terasa manis dan melihatnya layaknya “Oppa” Korea yang sempurna dipandang mata.
Namun, tidakkah kita menyadari sesuatu? Disanalah peran syetan bermain. Ia tak pernah jemu untuk menyatukan yang bercerai dan menceraikan yang bersatu. Artinya syetan meminta kita untuk pa-ca-ran. Sedangkan Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa`a sabiilaa
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: Ayat 32)
Jangankan untuk berzina. Mendekatinya saja tidak boleh kan. Dan dalam islam tidak ada kata pacaran sebelum pernikahan.
Bersabarlah, tahan kode-kode yang akan mengundang komunikasi yang tidak perlu. Bungkam kata-kata cinta dengan doa. Biarkan cinta itu tetap ada di dalam hatimu, biarkan hanya Allah dan dirimu saja yang tahu.
Setiap orang diciptakan berpasangan jadi tak perlu ragu tak kebagian jodoh yang kita mau, karena jika kita baik dan terus memperbaiki kualitas diri, kita akan dapat kan pasangan yang baik pula.
Ikhlaskan ia yang belum halal bagi kita. Saat kita berhasil membendung nafsu dan terus mempercantik diri dengan keimanan disitulah cinta telah mendewasakan diri kita. Wallahu ‘alam. []