AS—Sebuah kelompok aktivis HAM terkemuka AS dilaporkan telah menyambut baik keputusan baru Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) pada Ahad (1/10/2017). Pasalnya, FIBA kini telah mengizinkan pemakaian jilbab dalam kompetisi internasional untuk pertama kalinya.
“Implementasi resmi kebijakan baru FIBA soal jilbab dalah kemenangan yang luar biasa bagi setiap orang yang menghargai kebebasan beragama setiap orang. Kebijakan ini menunjukkan bahwa atlet harus dipilih untuk bersaing berdasarkan kemampuan dan keterampilan mereka, bukan dari keyakinan agama mereka,” ujar Dr. Zainab Chaudry, Manajer Council on American-Islamic Relations (CAIR) wilayah Maryland kepada AboutIslam.
Keputusan FIBA yang berbasis di Swiss tersebut telah mematahkan larangan mengenakan jilbab yang diterapkan oleh beberapa negara di Eropa. Dan kebijakan ini memungkinkan pemain Muslimah untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional.
Sebelumnya pada 2016 lalu, CAIR bergabung dengan lebih dari 50 organisasi lintas agama dan advokasi. Mereka meminta FIBA untuk mencabut larangannya mengenakan kerudung atau jilbab yang menyebabkan atlet Muslim, Sikh dan Yahudi tak bisa berkompetisi di tingkat profesional. []