Oleh: NS Risno
Membaca judul tulisan ini jangan dulu lantas berpikir; “kalau surga terendah berarti surganya kurang enak. Dan kalau neraka teringan berarti siksanya tidak mengerikan”.
Tentu tidaklah demikian. Walaupun surga tingkatan terendah, namun kenikmatan yang ada didalamnya tetap saja belum pernah terlihat oleh mata, terdengar telinga dan tidak terbayang oleh hati.
Begitupun juga dengan neraka. Meski neraka teringan, namun azabnya tetaplah sangat mengerikan, dan kesengsaraanya belum pernah dirasakan di dunia.
Sejenak mari kita simak dua hadits berikut ini ;
Dari Mughirah bin Syu’bah menyampaikan sebuah hadits Nabi di atas mimbar. Beliau Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya Nabi Musa pernah bertanya kepada Rabb,
“Wahai Rabbku, siapakah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya?
Allah berfirman, “Seseorang yang datang ke surga setelah semua ahli surga memasuki surga. Dikatakan kepadanya, “Masuklah kamu ke dalam surga.” Orang itu berkata, “Bagaimana aku masuk surga, sementara mereka (ahli surga) telah menempati tempat tempat mereka dan mengambil semua yang disiapkan untuk mereka?
Allah menjawab, “Apakah kamu rela jika mendapatkan seperti apa yang dimiliki oleh seorang raja dari raja raja didunia?
Orang itu menjawab, “Tentu Rabbku. Aku rela.”
Lalu dikatakan kepadanya, “Kamu mendapatkan ini (seperti yang di miliki oleh raja raja didunia) dan sepertinya, sepertinya juga sepertinya (tiga kali lipat).
Orang itu berkata, “Aku rela,Wahai Rabbku.”
Dikatakan lagi padanya, “Kamu mendapatkan ini dan sepuluh kali lipat sepertinya.”
Orang itu berkata,” Aku rela, Wahai Rabbku.”
Kemudian dikatakan lagi kepadanya, “Di samping itu semua,kamu juga mendapatkan apa yang diinginkan oleh dirimu dan yang membuat senang matamu.” (Shohih Muslim no ;187,Shohih Sunan At -Thirmidzi no 3198).
Nu’man bin basyir radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang diletakan dua buah bara api di bawah telapak kakinya. Seketika otaknya mendidih.
Orang itu tidak meyakinkan bahwa ada orang lain yang lebih sangat siksanya dari pada dirinya, jadi ia mengira bahwa dirinya itulah yang mendapat siksa terberat. Padahal orang tersebut yang paling ringan siksanya.” (Mutattafaq ‘alaih).
Hadits pertama menjelaskan tentang gambaran keindahan dan kenikmatan yang ada didalam surga tingkatan terendah.
Dijelaskan dalam hadits tersebut kenikmatan surga terendah adalah sepuluh kali lipat dari apa yang dimiliki oleh raja raja didunia. Tapi tentunya ini hanyalah untuk sekedar memudahkan penggambaran saja.
Sedang bagaimana hakikat kenikmatan yang sesungguhnya, tetap saja tidak bisa terbayangkan dan tergambarkan. Dan dalam hadis ini juga dijelaskan bahwa Allah akan memanjakan para penghuni surga terendah, yakni dengan mengabulkan segala keinginan dan permintaanya. Sehingga membuat mereka semua senang dan bahagia.
Kemudian hadits yang kedua. Walaupun singkat, namun cukup menggambarkan bagaimana dahsyat dan mengerikanya siksa neraka terendah.
Disebutkan dalam siksa neraka terendah seseorang dibagian bawah telapak kakinya diletakan dua bara api yang membuat seketika meleleh otaknya, disebabkan saking panasnya api tersebut.
Tapi para penghuni neraka tersebut tidak merasa mendapat siksa teringan. Mereka menyangka bahwa siksa yang mereka rasakan adalah yang paling berat, padahal yang dirasakan adalah bentuk siksa yang paling ringan.
Membaca dua hadits tentang surga terendah dan neraka teringan di atas, tentu kita semua sangat mengharap semoga Allah berkenan memasukan kita kedalam surganya. Dan menjauhkan kita dari siksa neraka, meski neraka teringan sekalipun.
Dan sebagai bukti kesungguhan dan keseriusan pengharapan itu, kita harus berusaha dengan sungguh sungguh untuk taat kepada-Nya.
Melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang larang. Wallahu a’lam. []
Magetan, 2017.