DARI Aisyah r.a., dia menceritakan, ada seorang wanita bersama dua putrinya menemuiku dan meminta sesuatu dariku, tetapi aku tidak mempunyai sesuatu pun kecuali sebuah kurma.
Lalu aku pun memberikan kurma itu kepadanya, maka dia membagikannya kepada kedua putrinya tersebut, sedang dia tidak memakannya sedikit pun. Kemudian dia keluar dan pergi.
Setelah itu Rasulullah Saw masuk, lalu aku menceritakan masalah itu, maka beliau berkata, “Barang siapa diuji sesuatu dengan putri-putri tersebut, maka mereka akan menjadi pemisah baginya dari api neraka.” (Muttafaqun Alaih)
Imam An-Nawaei mengatakan, “Disebut ujian, karena terkadang manusia menyukai mereka (putri-putri mereka). Dalam hal ini, Allah berfirman,
“Dan jika seorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, hitamlah (merah padam) mukanya, dan dia sangat marah.” (An-Nahl : 58)
Tetapi para ulama berbeda pendapat mengenai “ujian” itu, apakah ujian itu berupa wujud anak-anak itu sendiri, atau apa yang ditimbulkan oleh mereka. []
Sumber : Fiqih Wanita/Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah/Pustaka Al-Kautsar