AS—Pemerintah AS dilaporkan telah memerintahkan pengawal pribadi Erdogan ditangkap. Tindakan ini sebagai reaksi Erdogan menyebut AS sebagai negara yang tidak berperadaban.
Pernyataan ini Erdogan sampaikan ketika orasi di acara pembukaan Dewan Internasional Peradaban di Universitas Ibnu Khaldun Istanbul, Kantor Berita Anatoli melaporkan pada Sabtu (21/10/2017).
“Saya diundang secara resmi oleh sebuah negara. Namun, negara ini malah mengeluarkan hukum penangkapan terhadap 13 orang pengawal saya secara ‘in absentia.’ AS berencana menangkap pengawal saya tanpa melihat seperti apa mereka,” tukas Erdogan.
“Tidak benar AS merilis hukum penangkapan terhadap 13 orang pengawal saya ini tanpa data dan bukti. Hukum penangkapan terhadap para pengawal yang sedang melakukan pengamanan saya dari ancaman kelompok teroris adalah sebuah tindakan yang tidak senonoh. Lebih menarik, dua dari para pengawal ini malah tidak ada di tempat ketika itu,” lanjut Erdogan.
Pada lanjutan orasinya, Erdogan mengatakan bahwa mampu membangun gedung setinggi 40 atau 100 tingkat, tidak lantas membuat berperadaban. Akan tetapi, kita semua sekarang telah termakan oleh muslihat ini.
Erdogan menilai, Donald Trump berasal dari etnis yang hanya menilai peradaban dari pandangan lahiriah semata. Dalam peradaban kita, manusia adalah makhluk termulia. Akan tetapi, di Amerika Serikat, manusia tidak dinilai demikian.
Kembali Erdogan menegaskan, dalam persepsi Barat, sebuah kota yang memiliki pencahayaan yang cukup dan tanpa debu adalah kota yang berperadaban. Akan tetapi, dalam pandangan Islam, kota berperadaban terwujud ketika warga bisa keluar rumah secara bebas tanpa mereka perlu mengunci pintu rumah mereka.