INGGRIS—Mahasiswa Universitas Newcastle Inggris dikabarkan telah menggelar aksi demonstrasi ke pihak rektorat. Mahasiswa Muslim menentang kebijakan universitas yang telah membatasi ruang shalat bagi mahasiwa yang beragama Islam.
Mengutip Chroniclelive pada Selasa (24/10/2017), kejadian itu bermula dari kebijakan pihak kampus yang melakukan penutupan sementara ruang shalat di gedung King George VI selama musim panas. Ruangan itu sebelumnya dijadikan tempat shalat dan pertemuan eksklusif komunitas Muslim di universitas.
Sejak dibuka kembali pada September lalu, aturan baru pun berlaku. Masa operasional ruangan mulai dibatasi dan ruang itu mulai difungsikan sebagai ruangan multi agama. Ruangan itu hanya dibuka pada jam 8 pagi hingga jam 1 siang, padahal Muslim harus melakukan shalat hingga malam.
Pada Ahad (22/10/2017) lalu, mahasiswa Muslim yang kesal dengan pembatasan itu melakukan demonstrasi serta shalat berjamaah di luar gedung King George VI. Mereka menyebut selama aturan itu mulai dijalankan, mahasiswa Muslim bahkan harus shalat Jumat di luar ruangan karena tidak ada gedung yang memadai untuk menampung mahasiswa Muslim dalam menjalankan shalat berjamaah.
Solusi lain pun ditawarkan komunitas mahasiswa Muslim tersebut. Mereka meminta pihak universitas memberikan kewenangan mahasiswa Muslim untuk kembali mengelola ruangan tersebut dan membatalkan pengalihan fungsi ruangan menjadi ruang multi agama.
Demonstrasi itu cepat ditanggapi pihak universitas. Dalam situs resmi Universitas Newcastle, juru bicara kampus menyebut alasan pembatasan waktu operasional ruang tersebut karena pihaknya selama ini menghadapi sejumlah masalah pada bangunan, termasuk operasional akses larut malam. []