PARA pendusta berkali-kali mengingkari hadist Rasulullah Saw seperti dalam sabdanya:
“Jika sperma (air mani) telah berumur 42 malam, Allah Swt mengutus Malaikat untuk membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang-belulang,” (HR. Muslim).
Dan mereka berkata bahwa hadist ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengetahuan modern dan tahapan-tahapan perkembangan embrio.
Akan tetapi Ilmu pengetahuan terus-menerus berkembang hingga akhirnya memperlihatkan kepada kita fakta-fakta Mutakhir. Dan jika kita merenungkan hasil dari penelitiaan terbaru dalam embriologi, serta mengkaji lagi tahapan-tahapan yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya, tentang embrio ketika berumur 42 hari, mungkin kesimpulan Apakah yang kita peroleh? Dan mengapa Nabi Muhammad Saw yang lebih mengkhususkan angka 42 sebagai umur embrio? Makna apakah yang terdapat dari perkembangan embrio pada kandungan ibu?
Mahabesar Allah dengan segala kuasa-Nya. Dia-lah yang telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi dan di langit dengan begitu sempurna. Sudah seharusnya kita meyakini dan bersyukur kepada Allah atas apa yang telah Allah berikan selama ini. Allah telah menciptakan segala sesuatunya tanpa cacat untuk kebutuhan manusia.
Sungguh sangat picik jika kita hanya berbuat dosa kepada-Nya tanpa melakukan perbaikan diri dan bersyukur kepada-Nya. Semoga kita mampu menjadi manusia yang menyadari segala hal yang telah Allah anugrahi dan mensyukuri atas apa yang telah Allah beri. []
Sumber : Kahell7.com