RIYADH—Arab Saudi Otoritas Arab Saudi telah menangkap sejumlah tokoh, termasuk 11 pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri dengan tuduhan korupsi seperti dilaporkan Al Arabiya pada Sabtu (4/11/2017) kemarin.
Termasuk juga dua menteri yang dipecat pada Sabtu, namun laporan tersebut tak memberikan detail tambahan.
Perintah penangkapan tersebut berasal dari komite antikorupsi beberapa jam setelah Raja Salman mengeluarkan putusan kerajaan soal pembentukan komite tersebut.
Komite yang dipimpin oleh putra mahkota Mohammed bin Salman mengumumkan akan membuka kembali kasus banjir Jeddah tahun 2009 yang menelan 100 korban jiwa, dan menginvestigasi wabah virus Corona atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada 2012.
Badan Pers Saudi (SPA) mengatakan pada Sabtu bahwa komite tersebut telah diberi wewenang untuk menginvestigasi, menahan, melarang perjalanan, mengungkapkan dan membekukan rekening juga portofolio, melacak dana dan asset mereka yang terlibat korupsi.
“Komite berhak mengambil tindakan, sampai mereka dirujuk ke otoritas investigasi atau badan peradilan. Mungkin kami harus mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menangani kasus korupsi seperti mengambil alih hak, entitas, dana, aset tetap dan bergerak, baik di dalam maupun di luar negeri, mengembalikan dana ke kas negara dan mendaftarkan properti dan aset atas nama negara,” ujar keputusan tersebut, menurut SPA.
SPA juga melaporkan Menteri Perekonomian dan Perencanaan Saudi Adel bin Mohammed Faqih dan Menteri Garda Nasional Pangeran Miteb bin Abdullah bin Abdulaziz dipecat.[]