RIYADH—Kampanye anti-korupsi besar-besaran yang digencarkan di Arab Saudi bertujuan meningkatkan perkembangan negara, tekan pemerintah setempat pada Selasa (11/09/2017) kemarin.
Pekan lalu, pihak berwenang Saudi menahan 11 pangeran, empat anggota kabinet, dan belasa mantan pejabat dalam langkah pemberantasan korupsi.
Penahan massal itu datang hanya beberapa jam setelah komite “anti-korupsi” dibentuk oleh Pangeran Mahkota Mohamed bin Salman.
“Keputusan kerajaan untuk membentuk komite ini akan meningkatkan mekanisme pengawasan, prinsip tata kelola, akuntabilitas dan keadilan, serta menjaga hak masing-masing individu dan perusahaan,” ujar pernyataan resmi dari kabinet.
Keputusan itu, lanjut mereka, juga akan menjadi dasar “pendekatan reformasi” dari pemerintahan untuk memberantas korupsi, meningkatkan perkembangan nasional, dan memperkuat ekonomi Saudi.
Menurut kantor berita SPA, komite itu memiliki wewenang untuk menyelidiki, menahan, mencekal, dan membekukan akun-akun para individu tersangka korupsi.
Komite itu sudah mengumumkan akan membuka kasus banjir Jeddah 2009, di mana lebih dari 100 orang tewas, serta menyelidiki wabah virus Corona yang juga dikenal sebagai MERS pada 2012.[]