SIAPA yang ingin merasakan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala? Tentu tak ada satu pun orang yang menginginkannya. Sebab, telah banyak cerita yang menggambarkan begitu menyengsarakannya orang-orang yang memperoleh adzab Allah. Bukan hanya di akhirat, di dunia pun kesesangsaraan itu terlihat.
Meski begitu, kita tidak akan terkena adzab Allah. Bagaimana bisa?
Renungkanlah firman Allah, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun,” (QS. al-Anfal [8]: 33).
Ayat mulia ini menunjukkan bahwa ada dua hal yang dapat melindungi manusia dari adzab. Pertama, adanya Nabi Muhammad di tengah-tengah manusia dan ini bersifat sementara. Kedua, istighfar dan meninggalkan segala dosa dan ini bersifat seterusnya sekalipun Nabi telah meninggal dunia.
Kita tidak akan bisa memperoleh yang pertama. Sebab, Rasulullah ﷺ telah meninggalkan kita. Tapi, kita masih bisa melakukan hal kedua untuk terhindar dari adzab Allah. Yakni memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Karena kita semua ini pendosa. Kita tidak pernah luput dari salah dan lupa. Meski begitu, kita harus berusaha untuk membentengi diri dari perbuatan dosa. Wallahu ‘alam. []