JAKARTA— Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of South East Asia (ASEAN) yang berlangsung beberapa waktu lalu di vietnam, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar menyesalkan Krisis Rohingya Tak Menjadi Pembahasan Serius.
ASEAN hanya menyinggung masalah Rohingya sangat normatif dan tidak ada langkah-langkah konkrit.
“ASEAN mengadakan kegiatan KTT sangat formalistik, berjarak dan bebas nilai situasi ini tercermin dari perhatian mereka yang minim terhadap urusan etnis Rohingya meski saat ini terus terusir dari Rakhine,” ujar Rofi Munawar, seperti dikutip dari Republika, pada Rabu (15/11/2017) kemarin.
Asean memang menuangkan prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN. Namun hal ini tidak berarti Negara ASEAN Tak peduli atas pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar.
Belum lama ini Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait Rohingya yang meminta militer Myanmar menghentikan proses genosida terhadap etnis Rohingya.
Untuk itu sudah sepantasnya, ASEAN menjadikan sikap tersebut sebagai panduan dalam mengambil kebijakan.
“ASEAN nampak dingin dalam menanggapi persoalan Rohingya, padahal disana ada permasalahan hak azasi manusia dan solidaritas yang rendah di Negara Myanmar”pungkasnya.[]