DHAKA—Terkait krisis rohingya yang sebagian besar mengungsi ke bangladesh, para menteri luar negeri dari beberapa negara Asia dan Eropa direncanakan akan mengunjungi Bangladesh untuk membahasa krisis Rohingya pada Sabtu (18/11/2017) kemarin.
Perundingan itu akan membahas dukungan internasional bagi Bangladesh menurut sebuah pernyataan Uni Eropa (UE).
Menteri Luar Negeri Bangladesh A. H. Mahmood Ali akan membawa timpalannya dari Jerman, Swedia dan Jepang, serta kepala diplomatik UE Federica Mogherini ke kota perbatasan Cox’s Bazar pada Minggu untuk melihat kamp tersebut.
Sekitar 618.000 muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas penduduknya Buddha sejak operasi militer dilancarkan di negara bagian Rakhine pada Agustus, yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB dan pengamat setara dengan pembersihan etnis.
Para pengungsi terkurung di dalam kamp besar dan kotor, dan UNICEF memperkirakan 25.000 anak pengungsi mengalami kekurangan gizi parah yang bisa menyebabkan mereka meninggal dunia.
Dhaka melarang Rohingya meninggalkan kamp itu, khawatir ada arus masuk di kota-kotanya yang lebih besar.
“Semoga kunjungan ini akan menghasilkan lebih banyak bantuan internasional bagi komunitas Rohingya,” kata Kementerian Luar Negeri Bangladesh seperti dikutip AFP.[]