ABDULLAH mungkin salah seorang suami yang sangat beruntung memiliki seorang isteri yang shalehah , tekun beragama, takut kepada Allah, dan menunaikan segala perintah-Nya, dan selalu bersyukur atas nikmat iman.
Pada suatu hari, keluarga itu sedang merasa kelaparan. Akan tetapi, mereka tidak mempunyai makanan.
Kemudian Abdullah keluar rumah untuk mencari pekerjaan, namun sudah lama mencari kesana kemari ia tidak mendapatkan pekerjaan.
Lalu ia pergi ke Ka’bah dan berdo’a agar diberi pekerjaan dan rezeki. Ketika ia bersiap-siap akan pulang setelah selesai shalat ia menemukan sebuah kantong yang di dalamnya terdapat uang sebesar seribu dinar. Alangkah gembira hatinya, kemudian ia pulang menemui istrinya dan menceritakan apa yang terjadi.
Isterinya berkata, “Hai Abdullah, kembalikan uang itu ke tempat engkau menemukannya, tanyakan pada orang-orang, apakah ada yang kehilangan uang, apabila tidak ada yang memiliki, maka baru uang itu milik kita.”
Kemudian laki-laki itu pergi dan melakukan apa yang dianjurkan oleh isterinya yang amanah itu.
Akhirnya, ia mendengar seorang ia mendengar seorang laki-laki bertanya kepadanya, “Mana kantong yang berisi uang seribu dinar itu?”
Si fakir menjawab, “Saudara, ini kantong yang berisi uang seribu dinar itu.”
Laki-laki itu berkata, “Kantong itu sekarang menjadi milikmu dan aku tambahkan lagi sembilan ribu dinar untukmu.”
Si fakir berkata, “Saudara, mengapa engkau menghinaku dengan berkata seperti itu?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku tidak sedang menghinamu. Akan tetapi, aku punya saudara yang memberiku uang sepuluh ribu dinar. Dia berkata padaku, ‘Masukkan seribu dinar dari uang ini ke kantong dan letakkan di Masjidil Haram. Kemudian seruluh kepada khalayak ramai, siapakah yang menemukan uang dalam kantong itu. Apabila ada yang mengembalikkan kantong itu dan di dalamnya ada seribu dinar, maka ia adalah orang yang terpercaya.’
‘Berikanlah sembilan ribu dinar sisa uang itu padanya, karena dia adalah orang yang amanah. Dan orang yang amanah tersebut akan makan dan bersedekah dengan uang itu, sehingga sedekah kita diterima oleh Allah disebabkan sifat amanah orang itu. InsyaAllah.” []
Sumber: 40 Kasih Pengantar Anak Tidur/Karya: Najwa Husein Abdul Aziz/Penerbit: Gema Insani