MENIKAH, dewasa ini seolah menjadi topik yang begitu hangat diperbincangkan dikalangan para pemuda dan pemudi. Namun, sebelum menikah apakah sahabat sudah bertanya pada diri sendiri, “Siapkah aku menikah?”
Nah daripada galau mikirin soal nikah, untuk menakar sejauh mana kesiapan kita dalam mengarungi bahtera berumah tangga, coba jawab dulu pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Sudah Bisakah Mengatur Keuangan?
Setelah menikah, sahabat akan menghadapi persoalan keuangan yang lebih pelik dibanding saat masih sendiri. Selain kebutuhan semakin banyak, sahabat beserta pasangan juga harus mengatur pengeluaran dan pemasukan berdasarkan kesepakatan bersama.
Pastikan sahabat sudah paham cara mengatur uang minimal untuk diri sendiri -mumpung masih singlelillah- sebelum harus berdiskusi dengan orang lain untuk urusan keuangan.
Siap Berproses Bersama Pasangan?
Segala sesuatu tentu dimulai dari nol, begitu pula dengan perjuangan kamu bersama suami. Bersiaplah untuk memulai proses kehidupan rumah tangga dari level yang paling bawah bersama suami, melalui berbagai rintangan untuk mencapai tujuan kelak.
Sudah Siap Menerima Hal Terburuk Sekalipun dari Pasangan?
Saat kita memilih orang tertentu sebagai pasangan hidup kita, maka kita harus siap dengan hal terburuknya dari dirinya. Mungkin setelah menikah kita akan menemukan berbagai kejutan dari sifat-sifat suami. Misalnya, suka menyimpan hadunk basah di kasur, menumpuk cucian di pojok kamar, atau mungkin menaruh kaus kaki bekas sembarangan.
Sudah Siap Berbagi dalam Segala Hal?
Setelah menikah, kamu juga harus mau berbagi dalam segala hal dengan pasangan kamu nantinya. Waktu, makanan, kesenangan, kesedihan, semuanya harus kamu bagi dengan pasangan, karena itulah yang namanya teman hidup.
Sudah Siap “Makan Singkong yang Sama Selamanya?”
Memutuskan menikah dengan seseorang berarti kita memutuskan untuk “makan singkong yang sama selamanya.” Menghadapi orang yang sama dengan segala kebaikan dan keburukannya untuk seumur hidup, dan seumur hidup bukanlah waktu yang sebentar. Maka, pilihlah orang yang kekurangannya paling bisa kamu terima dalam hidup.
Bagaimana Sikap pada Keluarga?
Cara kamu bersikap pada keluarga menggambarkan cara kamu bersikap pada pasanganmu nanti. Jika kamu masih suka bersitegang dengan anggota keluarga, saling berkata sinis atau sering berkata kasar, maka itulah yang akan terjadi pada hubungan kamu dengan pasangan.
Bagaimana Sikapmu dalam Menjalani Hidup?
Apakah kamu merupakan orang yang pesimis? Ataukah selalu optimis dalam menghadapi berbagai masalah? Apakah kamu pemalas, ataukah pekerja keras? Semua sifat tersebut akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Sifat-sifat positif tentu akan membawa kehidupan rumah tangga ke arah yang juga positif. []
Diolah dari Daily Moslem
Red: Jejeh Nurazizah