TERKADANG seringkali kita menemukan seorang ahli ibadah, tetapi di akhir hidupnya tidak menempati surga yang diimpikan. Sedang, ada seseorang yang selalu bermaksiat, ia bias masuk surga. Mengapa hal itu bias terjadi? Ternyata, amal shalih itu bukanlah jaminan masuk surga. Benarkah?
Ya, tidak ada jaminan kalau orang yang tekun beribadah itu masuk surga. Orang bisa masuk surga bukan ditentukan dengan melihat amal ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sampai Rasulullah ﷺ pun tidak berani menjamin seseorang masuk surga. Sebab, yang menentukan orang itu bisa masuk surga atau neraka adalah Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada seorang pun dari kalian yang amalnya bisa menyelamatkan dirinya.” Lantas para sahabat bertanya, “Termasuk engkau juga tidak bisa menyelamatkan?” Beliau menjawab, “Aku juga tidak bisa menyelamatkan, kecuali bila Allah melimpahkan ampunan dan rahmat-Nya.”
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada amal seorang pun yang bisa memasukkannya ke surga.” Lalu, ditanyakan, “Engkau juga tidak bisa memasukkan ke surga?” Beliau menjawab, “Aku juga tidak bisa, kecuali dengan limpahan rahmat Tuhanku,” (Shahih Muslim).
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada amal shaleh seorang dari kalian yang bisa menyebabkan masuk surga.” Para sahabat bertanya, “Dan engkau juga tidak bisa, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Aku juga tidak bisa, kecuali bisa Allah melimpahkan anugerah dan rahmat-Nya.”
Jabir berkata, “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Amal salah seorang dari kalian tidak bisa menyebabkan memasukkan ke surga dan tidak bisa menyebabkan terlempar ke neraka. Aku juga tidak bisa, dengan rahmat dari Allah.”
Abdurrahman bin Auf mendapat hadis dari Aisyah, istri Nabi ﷺ, ia berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Istiqamahlah kalian, bertaqarrublah kalian dan bergembiralah kalian, sesungguhnya tidak ada amal seorang pun yang bisa menyebabkan masuk surga.” Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau juga tidak bisa?” Beliau menjawab, “Aku pun tidak bisa, kecuali bila Allah melimpahkan rahmat-Nya. Karena itu, beramallah kalian, sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah yang langgeng meskipun sedikit.”
Dengan demikian, seseorang tidak bisa mengandalkan amal ibadahnya sebagai jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga. Hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa memasukkannya ke surga.
Oleh karena itu, dalam setiap menjalankan amal ibadah supaya didasari keikhlasan, semata-mata mencari ridha Allah, tidak karena yang lain. Sebab, bila yang dicari itu surga dapat menjebak seseorang terjerumus dalam perbuatan riya’ dan takabbur. []
Referensi: Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur/Karya: Salim H.J/Penerbit: Lintas Media