KETIKA sudah menikah, seringkali anak lupa terhadap ibunya sendiri. Padahal, ibu adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupannya. Kita bisa ada di dunia ini melalui perjuangan seorang ibu. Tetapi, banyak anak lelaki yang lebih fokus pada istri, pekerjaan dan keluarganya sendiri dan lupa terhadap ibunya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh anak lelaki ini. Sebut saja dia Fulan. Semenjak sesudah menikah, ia tidak pernah mengajak jalan-jalan ibunya. Ia selalu disibukkan dengan keluarga dan pekerjaannya saja.
Memasuki usia 21 tahun pernikahan, sang istri Fulanah menawarkan suaminya untuk makan malam bersama ibu. Ia mengingat bahwa sudah sejak lama suaminya tidak pernah mengajak makan bersama ibunya. Hingga kemudian, sang suami menyetujui untuk makan malam bersama ibunya.
Dihubungilah ibu Fulan itu. Mendengar ajakan dari anaknya, sang ibu sangat bahagia. Sang ibu merasa tak percaya bahwa anak kesayangannya itu mengajaknya makan malam. Tanpa berpikir panjang, sang ibu meng-iyakan ajakan dari anaknya.
Singkat cerita, tibalah Fulan dan ibunya di sebuah tempat makan terbaik di kota tempat tinggal mereka. Selama makan malam tersebut, Fulan menyadari bahwa sudah lama ia tidak pernah membelikan baju untuk ibunya. Ia melihat ibunya masih memakai pakaian lama pemberian dari ayahnya. Dilihatnya pula penglihatan sang ibu yang sudah memudar. Ia tidak bisa membaca menu yang disodorkan padanya.
Kemudian, Fulan pun melontarkan kata-kata manis pada ibunya. Dimana ia berjanji akan mengajak kembali ibunya itu makan malam. “Ibu, saya berjanji akan kembali mengajak ibu makan malam. Makan malam ini yang pertama, dan akan ada makan malam kedua untuk ibu,” kata Fulan.
Selang beberapa lama setelah makan malam itu, sang ibu terus saja memandangi telefonnya. Ia selalu menunggu kabar, kapan sang anak akan memenuhi janjinya. Tetapi ternyata, ia pun jatuh sakit. Hingga akhirnya meninggal dunia.
Sejak mendengar kabar ibunya sakit, Fulan tak pernah menengoknya. Ia terus beralasan sibuk dengan keluarga dan pekerjaannya. Kemudian, ia menyempatkan diri melayat ibunya yang kini sudah ada di dalam kubur.
Tak berselang lama setelah ibunya di kembalikan ke tanah, handphone Fulan berdering. Dilihatnya tempat makan yang dahulu dijadikan makan malam bersama ibunya itu menghubunginya. Dikatakan bahwa ibunya telah memesan tempat itu untuk dua orang. Sontak saja, ia langsung datang ke tempat makan tersebut.
Sesampainya di sana, sang kasir menyerahkan sebuah pesan tertulis tangan. Dari sang ibu. Tertera di dalamnya, “Nak, aku mengerti. Malam ini adalah makan malam terakhir kita. Meski kausampaikan akan ada yang kedua, aku tak terlalu yakin. Maka, makanlah bersama istrimu. Aku sudah membayarnya untumu dengan uang Ibu.” []
Disadur bebas dari buku: 1001 Alasan Kamu Harus Sayangi Ibumu/Monde Ariezta