KETIKA usia senja, seharusnya seseorang sudah beristirahat di rumah bersama keluarganya. Tapi ada seorang laki-laki berusia 100 tahun masih berjualan di pinggiran toko untuk menyambung hidupnya.
Merawat orang tua yang sudah lanjut usia merupakan kewajiban anak-anaknyalah untuk berbakti, sama halnya seperti saat ia di rawat oleh orangtuanya ketika kecil. Namun sayangnya, tidak semua orang lanjut usia (lansia) dapat menikmati hal tersebut.
Entah karena faktor ekonomi atau memang lebih suka bekerja, beberapa di antara mereka lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan tetap mencari nafkah hingga hari tuanya.
Satu di antaranya seperti dilakukan pria berusia 100 tahun di Bandung bernama Yayat. Di usianya yang tak lagi muda, ia tetap berjualan makanan ringan di emperan sebuah toko.
Hingga pada Ahad (5/2/2017), Yayat ditemui Sacayho sedang tertidur sambil menunggui barang dagangannya.
Kejadian itu membuat Sucahyo tersentuh, sehingga membagikan cerita kehidupan Yayat di akun Facebook miliknya.
Yayat hanya tinggal berdua bersama istrinya yang juga sudah lansia di daerah Sindang Panon, Banjaran. Anak mereka bekerja di Arab Saudi, tetapi jarang pulang. Yayat menjual makanan ringan seharga Rp 10.000 per tiga bungkus.
Keuntungan yang dia peroleh, masih dipotong untuk biaya naik angkot dan ojek. Meskipun demikian, penghasilan dari makanan ringan itu cukup untuk sekadar membeli beras dan lauk pauk.
Usia tidak pernah menghalangi seseorang untuk menunaikan tanggungjawabnya, dan keberkahan Allah tidak terletak di banyak atau sedikitnya rezeki yang ia terima, akan tetapi ridho Allah yang akan menjadikan keberkahan itu Allah berikan. [Eppi/Islampos]
sumber: tribunnews.com