SETELAH merasakan liburan di hari Sabtu dan Ahad, seseorang tentu akan kembali mempersiapkan diri untuk bekerja. Ya, hari selanjutnya, adalah hari Senin, di mana setiap aktivitas rutin seseorang kembali dimulai. Tidak ada lagi ada kata santai, bermalas-malasan, atau pun hal yang menurut kebanyakan orang itu menyenangkan. Maka, tak sedikit orang pula yang mengatakan bahwa Senin adalah hari sial.
Jika pendapat demikian juga bersarang dalam pikiran Anda, maka pikirkanlah lagi! Benarkah Senin benar-benar membuat Anda sial? Anda berpikir begitu mungkin dikarenakan Senin merupakan awal untuk kembali beraktivitas rutin. Dan Anda tak siap untuk mengawali aktivitas itu. Anda masih terlena dalam keadaan nyaman di hari libur.
Tahukah Anda, bahwa kita perlu menjaga lisan. Tentunya, bukan hanya dari perkataan yang tidak baik. Dari mencela terhadap masa pun tidak selayaknya kita lakukan. Mengapa?
Di antara manusia ada yang mencela hari, dia berkata, “Ini adalah hari (sial) begini dan begitu.” Dia mencelanya, di mencela masa. Semua ini adalah perbuatan terlarang. Karena ini melawan ketentuan dan takdir Allah. Sebab, Allah-lah Sang Pembolak-balik siang dan malam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Umat manusia mencela masa, padahal Aku adalah masa. Siang dan malam ada dalam kekuasaan-Ku’,” (HR. Bukhari: 10/564-Fathul Bari, Muslim: 15/3-Syarhun Nawawi).
Pada riwayat lain dikatakan, “Aku yang membolak-balikkan siang dan malam. Dan jika aku berkehendak, Aku mengenggam keduanya.”
Dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan, “Jangan kalian mengatakan, ‘Betapa sialnya hari ini’.” pada riwayat Imam Muslim dikatakan, “Janganlah salah seorang di antara kalian berkata, ‘Oh, betapa sialnya hari ini.’ Karena Allah adalah masa.”
Jadi, masihkah Anda ingin mencela masa, terutama Senin? Pikir lagi! []
Referensi: Ruqyah Jin, Sihir dan Terapinya/Karya: Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Penerbit: Ummul Qura