Amerika Serikat –Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi kekacauan dan kecaman yang terjadi usai pernyataannya yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump melontarkan pernyataan melalui media sosial Twitter, Jumat (8/12/2017) pagi.
Ia menjelaskan tentang alasannya dalam mengambil keputusan kontroversial tersebut.
Trump mengunggah sebuah video berisi cuplikan pidato presiden-presiden AS terdahulu.
Dalam video terekam perkataan Clinton pada 1992 yang mengatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel, “Dan harus tetap jadi kota yang tidak terpisahkan, bisa diakses oleh semua.”
Sedangkan Bush pada 2000 juga menyampaikan, “Segera setelah menjabat, saya akan memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota yang ditunjuk Israel sebagai ibu kotanya.”
Demikian juga pernyataan Obama pada 2008, “Saya terus menyampaikan bahwa Yerusalem akan menjadi ibu kota Israel. Saya sudah mengatakannya sebelum ini dan akan terus mengatakannya lagi nanti.”
Bersama video tersebut, Trump menulis, “Saya memenuhi janji kampanye saja – (presiden) yang lainnya tidak!”
Cuitan Trump menjadi pembelaan diri serta ajang pembuktian dirinya sebagai seseorang yang konsisten pada janji kampanye. Namun, tindakan sepihaknya itu telah melanggar berbagai hukum internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB dan memicu kembali ketegangan Israel-Palestina yang selama ini sedang melalui proses perdamaian. []
I fulfilled my campaign promise – others didn’t! pic.twitter.com/bYdaOHmPVJ
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 8, 2017