KAUM Muslimin meyakini bahwa merekalah ahli waris sesungguhnya atas warisan Nabi Daud, Nabi Sulaiman serta para Nabi dan salafushaleh lainnya dari kalangan Bani Israel. Mereka yang pernah berkuasa dan memerintah di Palestina beberapa waktu lamanya di bawah panji tauhid.
Maka legalitas kekuasaan itu beralih kepada umat Islam, karena merekalah generasi penerus yang meninggikan panji tauhid dan berjalan diatas manhaj para nabi. Kaum Muslimin yakin bahwa Bani Israel telah jauh menyimpang dari jalan yang benar, mereka mengubah dan mengotak-atik kitabnya, membunuh para nabinya dan pada akhirnya mereka kembali kepada Allah dengan mendapat murka-Nya.
“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu), dan mengusir segolongan dari kamu dari kampung halamanmu. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Dan jika mereka datang kepdamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka., padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman kepada sebagian kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) begi orang yang berbuat demikian diantara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada adzab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah teradap apa yang kamu lakukan,” (al Baqarah: 85).
Maka estafeta perjuangan dan “nasab” para nabi ini telah gugur dengan berbagai penyimpangan dan pengingkaran mereka terhadap ajaran yang dibawa nabi-nabinya, bahkan sejak para nabi itu berada di tengah-tengah mereka.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia,” Dia (Ibrahim berkata, “Dan (juga) dari anak-cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang yang zalim.” (al Baqarah: 124). []
Sumber: al Haqaaiq wa ats Tsawabit fil Qadliyyah al Filisthiniyyah, Karya : Dr. Muhsin Muhammad Shaleh/Penerjemah : Heri Efendi, Lc/Editor : M. Lili Nur Aulia