TURKI— Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menegaskan bahwa umat Muslim tidak akan pernah menerima pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Jumat (15/12/2017).
Keterangan ini Erdogan sampaikan merujuk pada keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, AFP melaporkan. Bahkan Erdogan menyebut pernyataan Trump ini sebagai “bom” yang dilemparkan ke seluruh Timur Tengah dan kembali mengatakan bahwa Israel adalah “negara teror.”
“Upaya ‘negara teror’ untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kotanya bukanlah situasi yang bisa diterima oleh umat Islam. Langkah AS kali ini ibarat bom yang dilempar ke wilayah Timur Tengah,” kata Erdogan ketika pidato pembukaan jalur metro baru di Istanbul.
Menurut laporan Israel National News, Erdogan mendesak umat Islam untuk mengambil tindakan tegas bahkan siap mempertaruhkan jiwanya demi Al-Quds.
“Klaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah pertanda dimulainya operasi baru yang menargetkan dunia Islam. Jika umat Islam gagal menunjukkan reaksi yang diperlukan mengenai masalah ini di dalam hukum, percayalah akan lebih banyak lagi ancaman yang datang,” tambahnya.
Sejak Trump mengumumkan pengakuannya atas Yerusalem, Erdogan telah meningkatkan retorika anti-Israelnya.
Sebelumnya Erdogan telah memperingatkan AS untuk tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, atau untuk memindahkan kedutaan di Israel ke Yerusalem. Ia mengatakan bahwa perubahan status quo terhadap Yerusalem akan merupakan “garis merah” bagi umat Islam. []