SALAH satu pintu yang terbuka lebar adalah pintu taubat, dan salah satu ruangan yang menyejukan adalah hijrah. Mereka selalu menanti kedatangan kita, mereka sangat rindu untuk kita pijaki. Tidakkah kita merindukan mereka? Yang dapat memberikan begitu banyak kebaikan dalam hidup kita?
Sahabat, secepatnya ketuklah pintu itu, kemudian masukilah ruangan hijrah itu. Jadilah orang-orang yang beruntung karena mampu masuk ke dalamnya, kemudian bertahanlah. Ketahuilah, tidak semua orang berani dan berhasil masuk ke sana.
Jangan pernah merasa bahwa kita tak pantas untuk mendapatkan hidayah-Nya, hanya karena masa lalu yang kita jalani berlumuran dengan dosa. Percayalah, Allah Maha Pengampun. “Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya.” (QS. Al Israa’: 25)
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian.” (Shahih Ibnu Majah)
Masa lalu yang kelam buka untuk disesali, melainkan untuk perbaiki. Jika kita hanya fokus pada penyesalan tanpa dibarengi dengan tobat kepada Allah SWT, maka akan semakin sia-sia hidup yang kita jalani.
Allah berfirman, “Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54)
Kemudian jangan merasa takut untuk berhijrah, mungkin teman bahkan sahabat kita mulai menjauh. Namun pahamilah, Allah menjauhkan kita dari mereka semata-mata untuk memudahkan sahabat dalam melangkah dalam jalan hijrah. Percayalah, ada Allah yang senantiasa menemani serta melindungi kita.
Tak perlu kerepotan untuk mendengarkan perkataan orang yang mencaci kita, apalagi berniat untuk menutup mulut yang terlalu banyak itu. Sedangkan kita hanya mempunyai dua tangan yang dapat kita gunakan untuk menutup kedua telinga kita.
Yakinlah, tekad kita akan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Seperti janji-Nya yang ada dalam Surah An-Nisa (4) ayat 100: “Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An-Nisaa’ 4:100)
Apabila kita belum mampu untuk berhijrah, setidaknya jangan mengganggu sahabat kita yang sedang berhijrah. Justru ikutilah jejak hijrahnya karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” [HR At Tirmidzi]
Bulatkan tekad, luruskan niat, lanjutkan langkah untuk tetap barada dijalan hijrah secara istiqomah. Semoga bermanfaat.
Sumber: catatan bang fandi