JAKARTA-Anggota DPR RI Fraksi PAN Komisi 11 Jon Erizal menyesalkan kejadian yang menimpa Ustad Abdul Somad di Bali Beberapa waktu lalu yang diberhentikan kegiatan dakwahnya oleh sekelompok oknum warga.
Namun, menurut Jon Erizal yang kenal dekat dengan Abdul Somad (UAS) merasa hal itu jauh dari yang dipersangkakan oknum-oknum tersebut dimana UAS dituduh sebagai anti pancasila.
“Saat hari raya Idul Adha saya mengundang Ustad Abdul Somad di Masjid Cut Mutia dan pada saat itu ia sampaikan, membawa 25 ekor kambing ke suku talang mamak di Riau,” katanya kepada Islampos.com, Senin (18/12/2107)
Ia mengungkapkan, posisi suku talang mamak dari kota pekanbaru cukup jauh sekitar 5 jam naik mobil, dan naik perahu 7 jam. Jadi total perjalanan 12 jam dan hal yang diurus tersebut adalah suku-suku terasing. Jon menilai, apabila ia dianggap anti pancasila dan NKRI sudah pasti UAS akan pilih-pilih.
“Fakta lain, Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika mengadakan pesta pernikahan anaknya Ketua umum meminta saya mengundang ustad Abdul Somad. Seketika, saya langsung berangkat ke Riau untuk mengundangnya dengan harapan kehadiran saya ini Ustad Abdul Somad sulit menolak,” ungkap Jon.
Namun, ternyata, Jon menerima permohonan maaf dari UAS karena sudah berjanji akan berdakwah di daerah suku terasing di Riau.
“Bayangkan, undangan dari Ketua MPR justru ia tolak. Justru lebih memilih datang menepati janjinya untuk berdakwah di suku pedalaman itu,” pungkasnya.
Jon menegaskan, dari sini sangat jelas terlihat kecintaannya UAS dengan NKRI. Jadi, kata dia kalau ada sekelompok orang yang menuduh Ustad Abdul Somad anti Pancasila dan NKRI tidak mendasar sekali dan sangat mengandung unsur memecah belah. []
Reporter: Rhio