ADA sebuah kisah yang disampaikan oleh Said bin Aiman, bekas budak Ka’ab bin Suur. Ia menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW sedang menyampaikan beberapa hal tentang ajaran agama Islam kepada para sahabat, tiba-tiba datanglah seorang sahabat yang miskin dan langsung duduk di sebelah orang yang kaya. Orang kaya itu lalu memegangi bajunya supaya tidak tersentuh badan orang miskin yang duduk di sampingnya itu.
Rasulullah SAW yang melihat perilaku orang kaya itu langsung menegurnya, “Wahai sahabat, apakah engkau takut kekayaanmu pindah kepadanya, atau engkau takut akan menjadi miskin sebagaimana dirinya?”
Mendapat teguran demikian keras dari Rasulullah SAW orang kaya itu berkata, “Ya Rasulullah! Burukkah kekayaan yang aku miliki?”
“Benar! Sebab kekayaanmu nanti bisa membawamu ke neraka, sedangkan kemiskinan orang tersebut akan membawanya ke surga.”
“Apa yang bisa menyelamatkan diriku dari kekayaan ini?”
“Gunakan kekayaan untuk menolong orang yang miskin itu.”
“Jika demikian, aku akan melakukannya,” jawab orang kaya tersebut.
Lalu, mendengar jawaban orang kaya tersebut, orang kaya itu berkata, “Ya Rasulullah, aku membutuhkan harta darinya.”
Melihat hal tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Jika demikian, maka mohonkan ampun kesalahan saudaramu yang kaya ini dan do’akanlah ia.”
Dalam hal ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar menghindari terjadinya sekat dalam kehidupan masyarakat. Tidak membedakan antara yang kaya maupun miskin. Apapun yang diberikan Allah SWT patut kita syukuri. Wa’allu A’lam. []
Sumber: Ragam Solusi Hidup Ajaib Rekomendasi Rasulullah/Lutfil Kirom Az-Zumaro/Penerbit: Saufa/2015