TENTUNYA kita pasti hapal dengan kisah setan yang Allah keluarkan dari surga. Pada saat itulah setan telah Allah putuskan untuk menempati neraka. Namun setan tak menerimanya begitu saja, ia meminta Allah untuk memberikannya umur yang panjang sehingga bisa menyesatkan anak adam bersama-sama memasuki neraka.
Maka dari itulah kini kita selalu merasa untuk berat dalam melakukan ibadah. Kita selalu merasa bahwa bermalas-malasan dan bermaksiat nampak begitu indah dibandingkan ibadah itu sendiri. Yang perlu kita ketahui adalah Allah tidak pernah memberikan kekuatan apapun kepada setan untuk dapat mengalahkan manusia. Setan pun tidak Allah anugrahi kekuatan untuk memaksa manusia berbuat maksiat pada Allah.
Tugas setan hanyalah mengubah pandangan manusia dan memperindah maksiat di mata manusia. Untuk keputusan ia bermaksiat atau tidak itu adalah keputusan manusia itu sendiri. Allah SWT berfirman,
“Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr: 39)
Pada hari kiamat nanti setan akan berbicara di hadapan manusa bahwa ia berlepas dari tuduhan-tuduhan orang-orang kafir dan budak-budak syahwat. Sudah sangat jelas bahwa segala keputusan kebaikan atau pun keburukan ada di tangan kita. Ketika kita melakukan suatu kemaksiatan, maka kita tidak dapat mengendalikan setan yang telah menggoda diri kita. []
Sumber: Enam Pertemuan Penuh Cahaya/Abdullah bin Abdul Aziz al-Aidan/Shakira