BANYAK kasus bunuh diri yang kini terjadi. Bunuh diri tak mengenal usia, jenis kelamin, asal negara, dan strata kehidupan. Entah dia pejabat, orang kaya, orang banyak utang, bahkan kalangan selebritis yang hidup glamor dan populer banyak yang melakukan bunuh diri. Stres, depresi, tak tahan dengan ujian hidup ditengarai sebagai penyebab umum seseorang melakukan bunuh diri.
Badan Kesehatan Dunia tahun 2015 melaporkan bahwa bunuh diri di sejumlah negara merupakan penyebab kematian nomor dua pada penduduk usia 15-29 tahun. Data WHO tahun 2015 mencatat, setiap tahunnya terdapat 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri.
Jepang menjadi negara dengan angka kematian akibat bunuh diri tertinggi di dunia dengan kasus bunuh diri 17,3 per 100.000 warga di tahun 2016.
Di Amerika Serikat (AS), angka kematian akibat bunuh diri tercatat sekitar 13 per 100.000 orang per tahun. Di Inggris, angkanya tercatat di bawah 10 per 100.000. Sedangkan Indonesia, berdasarkan data estimasi WHO tahun 2012, angka bunuh diri mencapai 4,3 per 100.000 populasi.
Di Jepang, bunuh diri dianggap hal biasa karena sudah tradisi sejak zaman dahulu jika seseorang melakukan sebuah kegagalan. Bunuh diri semacam ini biasa disebut ‘harakiri.’ Sedangkan di negara tetangganya yaitu Korea Selatan, bunuh diri di kalangan selebritisnya seolah menjadi tren tersendiri di ‘negeri ginseng’ ini.
Dalam Islam, bunuh diri amat dilarang dan bukanlah solusi dari berbagai masalah yang ada. Bisa jadi, bunuh diri adalah malapetaka baru bagi kehidupan seseorang. Beberapa dampak buruk bunuh diri, di antaranya:
1.Keluarga yang ditinggalkan oleh pelaku bunuh diri tentu akan menanggung beban yang bertambah berat. Terutama jika yang bunuh diri adalah seorang suami, yang tidak lain adalah pejuang kehidupan keluarganya. Anaknya terancam hidup yatim, dan tidak ada lagi yang menjamin kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya.
2.Hutang yang belum terbayar akan menjadi tanggungan ahli warisnya.
3.Bunuh diri hanya akan menjadi aib bagi dirinya, keluarganya, dan juga keturunannya.
4.Pelaku bunuh diri sama saja telah melakukan dosa besar yang tidak akan diampuni lagi oleh Allah SWT, karena pintu taubat telah tertutup baginya.
5. Pelaku bunuh diri sudah dipastikan akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Seperti yang disabdakan Rasulullah dalam haditsnya: “Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya,” (HR. Muslim). Naudzubillah. []