MENCINTAI adalah hal yang fitrah bagi manusia. Namun sangat disayangkan ketika cinta itu dilabuhkan tidak pada tempatnya. Cinta itu suci, diciptakan oleh Yang Maha Suci. Dan sudah seharusnya kita menempatkan cinta suci kita pada orang-orang pilihan.
Salahsatu yang tidak boleh hilang dalam diri kita adalah cinta kepada Allah.lalu setelah itu cinta kepada Nabi Muhammad. Dia-lah manusia sempurna di muka bumi ini. Dia lah yang membawa cahaya dari kegelapan menuju terang benderang. Dia pula lah yang ketika di akhir hayatnya berkata, “Umatku…umatku…umatku….”
Mencintai Rasulullah haruslah menjadi kebutuhan bagi diri kita sendiri. Karena dengan mencintai-Nyalah syafaat di hari akhir nanti lebih dekat dengan diri kita. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa kita telah mencintai Rasulullah?
Salah satu tanda cinta kepada Rasulullah adalah mencintai Sunnahnya dan berpegang teguh pada sunnah serta mendahulukannya atas perkataan semua manusia atau aliran (madzhab). Allah telah berfirman,
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah .” (QS. Al-Hasyr: 7)
Allah juga telah berfirman,
“Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.” (QS. An-Nisa: 80)
Sudah sangat jelas bahwa tanda kita mencintai Rasulullah adalah dengan menjalankan apa yang dicontohkan Rasulullah. Karena pada hakikatnya, ketika kita menaati Rasul-lah kita akan mengetahui mana yang benar-benar cintanya untuk Allah dan Rasul-Nya dan mana yang hanya berpura-pura. []
Sumber: Himpunan Khotbah Jum’at Lengkap/Dr. Shalih Al-Fauzan/Ummul Qura