JAKARTA- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengecam sikap serta pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendukung dan mengakui Yerusalem, Palestina, sebagai ibukota Israel.
Kecaman tersebut mengemuka dalam diskusi media bertema Masa Depan Palestina Pasca Keputusan Donald Trump yang digelar ICMI bersama Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI DR M Najib, intelektual muda NU Zuhairi Misrawi dan Wartawan senior Kompas Trias Kuncahyono, di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu lalu (20/12).
“ICMI mengutuk keras pernyataan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,” kata Jimly saat memberikan pengantar diskusi.
Jimly menyampaikan, klaim dan pernyataan Donald Trump merupakan pelanggaran terhadap perjanjian Internasional dan berakibat kepada hubungan internasional antar negara.
“Amerika Serikat berpotensi tidak dipercaya lagi oleh negara-negara internasional sebagai bangsa yang memberikan solusi terhadap masalah kemanusiaan global,” terang Jimly.
Jimly menilai, seluruh umat Islam harus bersatu untuk memberikan solusi serta membendung dampak yang dapat merugikan dunia akibat sikap Presiden Donald Trump.
Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI DR M Najib menuturkan, ada beberapa hal perlu diantisipasi dari potensi yang dapat membuyarkan keunggulan persatuan negara-negara Islam, terutama dari masalah politik dunia seperti Palestina dan Israel saat ini.
“Turki, Indonesia dan Iran yang semuanya bukan bagian negara Arab, sementara negara-negara Arab yang seharusnya berdiri di depan justru tampak kurang semangat” ucap Najib. []
Reporter: Rhio